Merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menjadi wadah bagi minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam seni vokal dan olah suara, Paduan Suara Mahasiswa Sunshine Voice (PSM SSV) menggelar konser perdana mereka yang bertajuk Saraya #1. Konser paduan suara tahunan yang digelar di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada Minggu malam (3/3) ini dibawakan oleh 75 penyanyi anggota PSM SSV dan dipimpin oleh Tri Setyo Mutiara sebagai konduktor.
Dengan mengangkat tema “Sirius: Born to Rise Shine with Harmonize”, konser Saraya #1 ingin mengangkat perbedaan latar belakang suara yaitu sopran, alto, tenor, dan bass yang disatukan dalam harmonisasi paduan suara. Menjadi sebuah capaian dalam berkarya oleh mahasiswa UMY, Prof. Faris Al-Fadhat, M.A., Ph.D. selaku Wakil Rektor UMY bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada PSM SSV. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh PSM SSV dan seluruh UKM kesenian di UMY adalah bentuk perwujudan dalam melestarikan budaya di lingkungan kampus.
“Indikator paling penting dari baiknya sebuah perguruan tinggi tidak hanya diukur dari pemeringkatan maupun hasil penelitian serta pengabdian, namun juga adanya upaya dalam menjaga keberlangsungan seni dan budaya. Konser dari PSM SSV ini menjadi salah satu bentuk representasi atas hal tersebut terutama dalam seni musik. UMY sangat mendukung dan senantiasa mendorong teman-teman mahasiswa untuk terus berkarya melalui berbagai UKM, terkhusus di bidang kesenian,” ujar Faris.
Konser paduan suara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam tersebut diisi oleh 12 lagu, terdiri dari beberapa lagu tradisional seperti Lelo Ledhung, Lisoi dan Paris Barantai. Beberapa lagu lainnya bernuansa lebih kontemporer yaitu lagu Dunia Tipu Tipu dan Sayang. Tidak hanya menampilkan paduan suara, penampilan penari latar dari UKM Sentakamudya UMY menjadikan nuansa konser ini lebih hidup, dan beberapa lagu yang ditambah dengan aransemen musik elektronik pun memberikan pengalaman mendengarkan musik yang baru bagi para penonton.
Hal tersebut pun dipertegas oleh Alvin Henry Lee selaku ketua pelaksana dari konser Saraya #1. Dengan memadukan berbagai genre musik dan dikolaborasikan dengan seni tari, Alvin mengatakan bahwa PSM SSV ingin menunjukkan bahwa terdapat berbagai rasa yang dirayakan dalam satu pertunjukan seni.
Puthut Ardianto, M.Pd. selaku pembina dari PSM SSV mengatakan jika ke depannya, akan ada konser selanjutnya dari PSM SSV setiap tahun. Ia berharap bahwa konser ini dapat menjadi bentuk perayaan perbedaan, di mana menurutnya paduan suara merupakan hasil dari proses argumentasi untuk menciptakan suara yang harmonis.
“PSM SSV yang memiliki berbagai prestasi luar biasa, tahun ini telah membuat terobosan dengan menggelar konser yang dapat membuka kesempatan bagi para anggota yang baru bergabung agar nantinya dapat melampaui prestasi yang telah diukir. Harapannya konser ini dapat menjadi tolok ukur bagi teman-teman mahasiswa dalam mengadakan pertunjukan seni,” ungkap Puthut. (ID)