RFID (Radio Frequency Identity) merupakan salah satu teknologi dari sistem pengindentifikasian suatu objek secara otomatis (Auto ID) selain barcode Optical Character Recognition (OCR), biometric, dan smartcard. Berbagai pengindentifikasian tersebut telah banyak membantu dalam berbagai bidang pengidentifikasian objek yang dapat dikembangkan dan diterapkan untuk militer dan pemerintahan, rumah sakit, sekolah, universitas, lembaga riset dan laboratorium, penerbangan, paspor, bisnis retail, transportasi, gerbang jalan tol, museum, pergudangan, perpustakaan, parkir, dan banyak lagi lainnya.
Sistem keamanan berbasis RFID memang telah diterapkan oleh UMY selama beberapa tahun ini. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan kendaraan bermotor yang ada di parkiran. Penggunaan sistem ini digunakan dalam bentuk Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) ataupun Kartu Kepegawaian yang di dalam kartu tersebut terdapat sebuah chip yang fungsinya menyimpan informasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Selain itu di dalamnya juga tertera nomer kendaraan pemilik KTM ataupun Kartu Kepegawaiannya. Pengembangan kartu ID berbasis RFID ini dilakukan untuk menggantikan sistem manual yang menggunakan karcis atau Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).
Kendati demikian, penggunaan RFID ini masih belum banyak diterapkan oleh segenap civitas akademika di UMY. Para mahasiswa, dosen dan karyawan masih banyak yang bersifat apatis dan memilih keamanan kendaraan bermotor mereka dicek secara manual dengan menggunakan karcis atau STNK.
Oleh karena itu, untuk mengkampanyekan penggunaan sistem RFID di kalangan civitas akademika, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memberikan hadiah kepada para civitas akademikanya. Hadiah tersebut berupa satu buah tablet yang diundi kepada civitas akademika yang menggunakan RFID ketika parkir. Penghargaan kepada pengguna RFID tersebut diumumkan dalam acara Silaturahim Bulanan yang diadakan oleh BHP UMY, Jumat (30/9). Mereka yang beruntung mendapat masing-masing satu buah tablet Asus Zenpad 8 adalah Sunardi (Dosen Teknik Mesin UMY), Fajri Wibowo (Mahasiswa Ilmu Hukum), dan Caka (Karyawan Biro Akademik UMY).
Fajri Wibowo yang sempat dihubungi oleh tim BHP melalui sosial media menyatakan perasaan senangnya. “Saya sangat senang mendapat hadiah ini, awalnya saya tidak menyangka mendapat hadiah ini. Saya aja diberitahu teman saya,”ungkapnya. Dia menambahkan kurangnya sosialisasi untuk mengajak para mahasiswa menggunakan RFID. Dalam penutupnya, dia berharap dengan adanya hadiah undian bagi pengguna RFID ini, civitas akademika UMY semakin sadar pentingnya RFID untuk keamanan kendaraan bermotornya. “RFID ini penting untuk keamanan kendaraan bermotor. Sistem ini sudah baik menurut saya. Saran saya mungkin bisa memasang banner besar untuk mengajak para mahasiswa untuk berpindah ke RFID sekaligus mengurangi sampah akibat karcis ,”harapnya.(bagas)