Kerja sama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam hal pendidikan dan sosial budaya dengan beberapa Universitas di luar negri sudah berjalan dengan sangat lancar. Jika sebelumnya UMY sudah menjalankan kerja sama student exchange dengan Cina dan Hongkok dan sudah berjalan hampir 3 tahun, maka kali ini UMY berencana untuk menjalin kerja sama dengan Universitas yang ada di Guangzhou. Rencana kerja sama ini dimulai dengan kunjungan yang dilakukan oleh Herbhayu A. Noerlambang A.S selaku Konsul dari Consulate General of The Republic of Indonesia Guangzhou dan Icuk Rangga Bawano SH., SE., M.Si., MH., Ak., CA selaku dosen di Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) ke UMY. “Tujuan kami ke sini ingin menjalin kerja sama dengan UMY, kebetulan informasi tentang UMY kita dapat dari temen di sana, karena kebetulan juga saya ke Indonesia jadi sekalian saja saya berkunjung ke sini, “ terang Herbhayu A. Noerlambang A.S, saat menjelaskan tujuan kedatangannya pada hari Jumat (16/10) di Ruang Rektorat UMY.
Bhayu menjelaskan, bahwa Consulate General of The Republic of Indonesia Guangzhou ini masih di bawah Konsultan Jendral Republik Indonesia (KJRI Guangzhou) namun dalam hal anggaran kami tetap independent. Saya di sini bekerja sebagai konsultan yang hanya menangani sosial dan budaya saja. Kebetulan ada 3 program utama yaitu, pendidikan, dan kebudayaan. Untuk program yang kami tawarkan di sini kami ingin mengajak UMY untuk menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Universitas yang ada di Guangzhou. Untuk program pendidikan kami menawarkan dalam hal beasiswa, pertukaran pelajar, dan pertukaran dosen tamu, “ jelasnya.
Ada beberapa fasilitas yang disediakan, lanjutnya, di Guangzhou sendiri sudah ada beberapa fasilitas untuk mendukung pertukaran mahasiswa. Guangzhou mungkin lebih berkeinginan untuk pertukaran mahasiswa dalam hal bahasa, karena ada beberapa Universitas yang memiliki prodi bahasa Indonesia. Bahkan ada pelatihan bahasa Indonesia yang tersebar di beberapa daerah di sana. Selain itu, kami juga ada Pusat Studi Asia Tenggara, “ lanjutnya.
Menurut data, pertukaran pelajar memang sudah banyak sekali, hampir setiap gelombang ada 200 mahasiswa yang student exchange ke Univeristas di Guangzhou. “Tugas kami di sini hanya sebatas menjebatani UMY dengan Universitas di Guangzhou jika ingin menjalin kerja sama. Nanti UMY kami beri kesempatan untuk memilih universitas mana yang akan dipilih UMY untuk melakukan kerja sama sesuai dengan keinginan dari UMY, nanti kami yang akan menghubungkan ke Universitas yang dipilih. Selain itu, kami juga sebenarnya membuka peluang dalam hal research collaboration untuk prosedurnya tidak susah, yang penting ada persetujuan dari kedua belah pihak. Kalau mau ada MOU bisa belakangan, “ terangnya.
Untuk UMY sendiri sudah menjalin kerja sama dengan Cina sudah cukup lama, tapi UMY masih ingin memperluas hubungan lagi. “Bentuk kerja sama yang sudah-sudah dilakukan itu masih sebatas student mobility, pertukaran dosen, international conference, dan research collaboration. Dari ke semuanya sudah ada masing-masing Universitas yang berjalan lancar apalagi dalam hal student exchange sudah banyak tersebar di beberapa negara. Tapi, ada beberapa hal yang inginkita wujudkan lebih kepada dalam hal industry. Banyak mahasiswa yang ingin magang di luar negri khususnya dalam bidang industry, “ jelas Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A.
Prof. Bambang berharap kerja sama ini dapat menjalin silaturahmi, sehingga banyak pelajar Indonesia yang semangat untuk bersekolah di luar negri khususnya untuk mahasiswa UMY agar lebih bersemangat lagi menuntut ilmu di negara lain. Selain itu, kerja sama ini juga dapat memberikan banyak tempat atau ruang untuk mahasiswa belajar, “ harapnya.