Berita

Hadapi Era Disrupsi dalam Dunia Industri, Mahasiswa Harus Mampu Tingkatkan Softskill

Dalam rangka menyukseskan persiapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adakan kuliah umum dengan mengundang praktisi di bidang industri perminyakan pada hari Senin (1/11) di AR Fakhruddin B UMY. Acara yang bertemakan ‘a call to develop yourself in the disruptive world’ ini merupakan kegiatan kuliah umum mahasiswa dalam rangka peningkatan motivasi mahasiswa dalam kesiapan dunia kerja.

Prof. Ir. Sukamta, MT., IPM., Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan bahwa penyelenggaraan kuliah umum mahasiswa ini merupakan bentuk persiapan kurikulum MBKM serta memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam peningkatan softskill. ”Acara ini sekaligus persiapan UMY untuk mempersiapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu menjalin  hubungan erat antara perguruan tinggi dan industri. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk motivasi mahasiswa bagaimana menghubungkan aktivitas sosial dengan urusan akademik,” jelasnya.

Sementara itu Sanggam Lumban Gaol, ST., M.MT., IPU, CPSM, CSCP-F, CLTD-F, CPIM-F., Supply Chain Manager di perusahaan ladang minyak Afrika ini memberikan gambaran bahwasanya saat ini di industri perminyakan tidak hanya membutuhkan lulusan teknik namun seluruh jurusan dibutuhkan dalam industri perminyakan. ”Dengan dibutuhkannya beragam lulusan, dalam industri juga membutuhkan lulusan mahasiswa yang memiliki wawasan global dan paling penting adalah terkait sadar lingkungan,” paparnya.

Menurut Sanggam beberapa keterampilan yang dibutuhkan oleh industri diantaranya adalah keterampilan komunikasi, kreatifitas dan inovasi, kemampuan menyelesaikan masalah, membaca, digitalisasi, kolaborasi, adaptasi, menulis dan berhitung.” Era global seperti saat ini semakin kompleks kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu skill tersebut dibutuhkan mengingat dalam dunia kerja dihadapkan dengan berbagai stakeholders yang berasal dari berbagai negara dan budaya sehingga mau tidak mau kita juga perlu untuk mempelajari keberagaman antar negara,”tambahnya.

Baginya, mahasiswa merupakan penurus generasi bangsa dan sebagai energi masa depan untuk Indonesia sehingga dibutuhkan peningkatan keterampilan. ”Anak muda harus siap dalam menghadapi disrupsi, terlebih saat ini industri membutuhkan mahasiswa yang memiliki skills, sikap dan pengetahuan. Hal tersebut dapat diasah dengan berbagai kegiatan mahasiswa serta pengalaman global melalui bagaimana dapat berkomunikasi dan memahami orang lain dengan beragam negara dan daerah,” tutupnya. (Sofia)