In the current globalization era, business transactions has become increasingly complex. In the era in which there is no national borders between countries in terms of economic activities,each individual must seek to placed oneself at the right position. This includes accounting profession, which also has been required to increase the capabilities.
This was conveyed by Mahdi Mahmudi, Chief Representative of Bank Indonesia Yogyakarta, Monday (4/6) in the International Seminar and Symposium of National Accounting (SISAN) held by Accounting Department ofUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) at the Meeting Room of AR Fachruddin B 5thfloor UMY Integrated Campus. The event entitled “The Role of Accountants in Economic Turbulences” was scheduled to be held Monday and Tuesday (4-5/6).
Mahdi proclaimed that the accounting profession must conduct some adaption for the sake of the future of professional accountants. Accountants must be responsive in seeking the opportunities in the fast turbulence of the economic sector. This is necessary to maintain the trust from stakeholder toward the accounting profession.
“Globalization causes the absence of resistance to global problems. The collapse of one of the world 5 accounting services companies since 1913, Arthur Andersen in the Enron scandal in 2001 has become an evident. This condition has also brought negative impact to Indonesia.”
The financial crisis which occurs is also a challenge for this profession. According to Mahdi, the unhealthy audit practice becomes the reason why accounting capabilities must be enhanced. “Continuous learning is necessary in dealing with this matter. International Financial Reporting Standards (IFRS) which begins to be adopted by Indonesian Accountants Association (IAI) is an example of concrete steps. Utilization of Information Technology in the accounting process must also be done,” he explained.
In line with Mahdi, Deputy Head of Finance and Development Audit Agency (BPKP) of State Accountant Ardan Adi P. MBA, Ak explained that the globalization era brings about the absence of economic balance. Rather, there are changes which lead to discontinuous competitive profits. “For example the Mobile products which are sold today are not necessarily going to be sold tomorrow,” he said.
Related to this, Ardan stated that this is the opportunity for the accountants to give their roles in maintaining the sustainability of a company’s competitive profits. Accountants can attempt to provide a significant contribution to improve the control quality and governance processes. “For example, by providing financial consulting services. Accountants must continue to increase the research capabilities so that the acquisition of information can be influential.”
The chairperson, Dr. Akhyar Muhammad Adnan, MBA., Ak. explained that SISAN is one of the efforts of Accounting Department of UMY to implement the Tri Dharma of Higher Education by giving contribution in the field of research. He believed that SISAN will give solution in bringing theoretical study and research results closerto the real business and public sector practices. “The results will also create national and intrnational business, scientific and cultural communication,” explainedthis Lecturer of Accounting Department.
Besides Mahdi and Ardan, this seminaralso presented Dr. Nurmazilah, a member of the Malaysian Accounting Standards Board who described the opportunities and challenges of the application of International Financial Reporting Standards (IFRS) in Indonesia and Asia. In addition to the seminar, SISAN 2012 also held research presentation symposium by a number of accounting researchers. It also held information technology and book exhibition presenting a number of prominent IT product vendors with a low price and national publishers and international book importers. (fariz/mariska)
Di era globalisiasi saat ini, transaksi bisnis berkembang menjadi semakin kompleks. Era di mana tidak ada lagi batas negara dalam aktifitas ekonomi mengakibatkan setiap individu harus berupaya memposisikan diri pada peran yang tepat. Termasuk profesi akuntan yang dituntut meningkatkan kapabilitas.
Demikian disampaikan Mahdi Mahmudi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Senin (4/6) dalam Seminar Internasional dan Simposium Akuntansi Nasional yang diadakan Program Studi Ilmu Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Ruang Sidang AR Fachruddin B lantai 5 Kampus Terpadu UMY. Acara bertema “The Role of Accountants in Economic Turbulences” ini rencananya akan dilaksanakan Senin dan Selasa (4-5/6).
Mahdi menjelaskan, profesi akuntan harus melakukan adaptasi demi masa depan professional akuntan. akuntan harus responsif dalam melihat peluang pada turbulensi yang cepat di bidang ekonomi ini. Hal ini diperlukan untuk menjaga kepercayaanstakeholder pada profesi akuntan.
“Globalisasi menyebabkan tidak adanya ketahanan terhadap permasalahan global. Collapse-nya salah satu dari 5 perusahaan jasa akuntansi di dunia sejak 1913, Arthur Andersen pada skandal Enron pada 2001 menjadi bukti. Di Indonesia pun kondisi ini sekarang memberikan dampak negatif.”
Krisis finansial yang terjadi juga menjadi tantangan bagi profesi ini. Menurutnya, praktek audit yang tidak sehat menjadi alasan kapabilitas akuntan harus ditingkatkan. “Perlu adanya pembelajaran yang berkelanjutan dalam menghadapi ini. Adopsi Standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) yang mulai diadopsi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menjadi contoh langkah konkrit. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses akuntansi juga harus dilakukan”, terangnya.
Senada dengan Mahdi, Deputi Kepala Badan Pemerikasa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Akuntan Negara Ardan Adi P. MBA, Ak menjelaskan, era globalisasi melahirkan tidak adanya keseimbangan ekonomi. Yang ada adalah perubahan yang mebuat keuntungan kompetitif yang tidak berkelanjutan. “Produk Handphone misalnya, yang laku sekarang belum tentu akan laku esok hari” katanya.
Terkait hal ini, Ardan menjelaskan Di sinilah peluang akuntan untuk memberikan perannya dalam memepertahankan kesinambungan keuntungan kompetitif sebuah perusahaan. Akuntan dapat berupaya menyediakan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas kontrol dan proses pemerintahan. “Misalnya dengan memberikan pelayanan konsultasi keuangan. Akuntan harus terus memperbesar kemampuan riset sehingga perolehan informasi dapat berpengaruh”.
Ketua pelaksana Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA., Ak. menjelaskan bahwa SISAN merupakan salah satu upaya Prodi Akuntansi UMY untuk mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memberikan kontribusi dalam biidang penelitian. Menurutnya SISAN akan melahirkan solusi mendekatkan kajian teori dan hasil riset dengan realitas praktik sektor bisnis dan publik. “Hasilnya juga akan menciptakan komunikasi bisnis, ilmiah dan budaya secara nasional maupun internsional”, jelas Dosen Prodi Akuntansi ini.
Selain Mahdi dan Ardan, seminar juga diisi oleh Dr. Nurmazilah, anggota Malaysian Accounting Standard Board yang membicarakan peluang dan tantangan aplikasi International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia dan Asia. Selain seminar, SISAN 2012 diisi simposium pemaparan riset oleh sejumlah peneliti akuntansi. Selain itu juga diadakan kegiatan pameran teknologi informasi dan buku yang menghadirkan sejumlah vendor produk TI terkemukan dengar harga merah dan penerbit buku nasional serta importir buku internasional. (fariz)