Keberadaan Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan sosial di tengah masyarakat. Berbagai pembaharuan terus dilakukan secara cepat agar permasalahan yang ditimbulkan akibat wabah tidak berkembang. Tetapi respon yang diambil oleh pemegang kebijakan harus melalui kajian yang matang. Masyarakat juga harus dapat bersikap dan bertindak secara tepat agar kondisi segera membaik.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nasir, M.Si. menyampaikan bahwa jangan melakukan tindakan yang gegabah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia juga menerangkan bahwa negara adidaya sebesar Amerika Sertikat pun dapat kewalahan ketika mengatur warganya untuk menaati peraturan yang telah dibentuk. Menurutnya pemerintah Indonesia harus tepat dalam mengambil keputusan dangan jangan membuat keadaan semakin kacau dan membingungkan masyarakat. Para pemuka agama juga dituntut untuk melalukan pendampingan agama dan memberikan pemahaman yang tepat.
“Negara semaju Amerika Serikat saja memiliki jumlah tertinggi dalam kasus Virus Corona. Jadi pemerintah Indonesia harus tepat dalam mengambil keputusan. Lalu, perlu ada pendampingan agama yang dapat memberikan pandangan keagamaan dalam situasi saat ini,” ujarnya saat mengisi Pengajian Ramadan 1441 H bagi Pimpinan, Dosen dan Karyawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggunakan aplikasi daring, Selasa (12/5).
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY itu juga mengingatkan bahwa kita harus menanggalkan sikap sombong. Tindakan yang tepat dilakukan saat ini adalah mempererat hubungan antar manusia. Seperti aksi penolakan terhadap jenazah tenaga kesehatan yang gugur setelah menghadapi kasus Covid-19. Kemudian ada juga gelombang protes ketika warga negara Indonesia yang baru tiba dari Tiongkok. Hal semacam itu sangat mencederai semangat kemanusiaan.
“Saat pandemi Covid-19 harus menjaga ukhuwah antar manusia. Rasa kemanusaan harus dipupuk agar kita bisa melewati ini bersama-sama,” imbuhnya.
Tetapi, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia. Ia melihat ada gerakan positif yang dilakukan sejumlah orang secara masif. Haedar mengakatan bahwa hal itu selaras dengan semangat Al-Maun yang telah digagas oleh K.H Ahmad Dahlan untuk menolong sesama. Kemudia ia juga berkata bahwa saat ini tindakan egois tidak ada gunanya, karena hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Sudah seharusnya Muhammadiyah dan UMY menolong umat, hal ini juga selaras dengan semangat Al-Maun yang dilakukan oleh pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahalan,” imbuhnya.
Pada akhir ceramah, Hadar berpesan kepada para akademisi untuk terus memberikan kontribusi bagi masyarakat. Kampus-kampus harus terus memberikan ide dan juga solusi bagi masyarakat agar dapat melawati pandemi ini. (Ak)