Melalui Zoom Cloud Meetings, International Conference on Electronic and Electrical Engineering and Intelligent System (ICE3IS) hari kedua resmi diselenggarakan pada hari ini, Sabtu (5/11). Pemaparan ide-ide dan hasil dari penelitian menjadi fokus utama dari seminar hari ini.
Salah satunya seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Dessy Irmawati, Oyas Wahyunggoro dan Indah Soesanti. Ketiganya memaparkan penelitiannya yang berjudul ‘Comparing of CNN Alghorithms for Feature Extraction and Classification on Cardiac MRI’.
Dessy Irmawati menjelaskan bahwa secara umum penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui keakuratan diagnosa suatu penyakit dari proses Magnetic Resonance Imaging (MRI) terhadap kardiovaskular dengan menggunakan CNN Alghorithms. “Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para tenaga medis dapat melakukan proses MRI kardiovaskular dengan hasil yang lebih akurat,” jelasnya.
Sementara itu, hasil penelitian gabungan dari peneliti yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universiti Teknologi Malaysia mengangkat ‘Field Dependent Force Predictions of A Mendering Valve-Based Magnetorheological Damper Using Multilayer Artificial Neural Networks’. Penelitian gabungan dari universitas dalam dan luar negeri ini memiliki tujuan utama menginvestigasi berbagai macam jenis Artificial Neural Networks (ANN) dan memprediksi tekanan pengurangan dari katup MR damper yang meliuk-liuk.
Ketua ICE3IS, Dr. Yessi Jusman, S.T, M.Sc menyampaikan, pada sesi hari kedua tersebut agenda ICE3IS fokus pada pembahasan hasil penelitian yang berhubungan dengan information systems and embedded systems, telecommunication, computer network and wireless communications, artificial intelligence serta robotics and mechatronics. Berbagai peneliti yang mengikuti acara ICE3IS ini juga berasal dari berbagai negara, yakni Pakistan, Arab Saudi, Korea Selatan, India, Malaysia, Finlandia, Senegal, dan Indonesia.
“Ada 71 judul dan hasil penelitian yang dipresentasikan di acara ICE3IS ini. Sebelum paper hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam panel-panel ICE3IS, paper yang masuk sudah melalui proses review dari 450 orang akademisi yang terdiri dari doktor dan profesor yang berasal dari berbagai negara dan benua,” jelas Yessi.
Yessi juga berharap suksesnya penyelenggaraan ICE3IS 2022 ini dapat menjadi tolok ukur penyelenggaraan ICE3IS ke depannya. (Zachra)