Program studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) akan menyelenggarakan acara bergengsi yaitu International Model United Nations (IMUN). Kegiatan IMUN 2025 ini akan di gelar di UMY selama 3 hari pada 21-23 Februari 2025 mendatang. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi generasi muda dalam meningkatkan kompetensi di bidang negosiasi dan diplomasi internasional.
Model United Nations (MUN) sendiri merupakan sebuah konferensi simulasi sidang PBB. Dalam MUN, para peserta akan menjadi representasi sebuah negara untuk membahas mengenai isu-isu internasional sesuai dengan prosedur dan aturan-aturan sidang PBB yang sesungguhnya melalui metode diskusi, diplomasi dan negosiasi guna mendapatkan sebuah resolusi yang sekiranya dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan topik/isu pembahasan.
Ari K. Paksi, Ph.D. Dosen HI UMY saat ditemui Humas UMY, Rabu (19/2) mengatakan bahwa sebanyak 200 peserta telah mendaftarkan diri pada kegiatan indai yang berasal dari berbagai negara dengan berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SMP, SMA hingga mahasiswa.
“Sudah 200 peserta yag mendaftar, ada anak SMP, SMA, mahasiswa, dan mayoritas peserta yang mendaftar adalah siswa SMA,” ungkap Ari.
Uniknya lagi, peserta yang mendaftar dalam IMUN 2025 kali ini bukan hanya berasal dari program studi HI, tapi dari berbagai disiplin ilmu lainnya. Acara ini direncanakan akan dihadiri oleh Ketua Organisasi IMUN secara langsung dan juga akan dihadiri secara online oleh perwakilan dari United Nation.
“Dalam ajang ini, para peserta tidak hanya berasal dari jurusan HI, tetapi juga mahasiswa dari fakultas lain seperti hukum, ekonomi, dan lainnya. Dan salah satu peserta yang mendaftarkan diri dalam kegiatan ini merupakan anak dari salah seorang artis yaitu Bunga Zainal,” tambahnya.
Di sisi lain, Ari menerangkan, kegiatan ini akan menjadi menjadi ajang promosi program HI UMY. Karena HI sendiri memiliki branding sebagai program yang memfasilitasi kompetensi mahasiswa bidang negosiasi. HI UMY mempunyai mata kuliah tentang advokasi internasional, kewirausahaan global, hingga perdagangan internasional.
“Jadi ini langkah promosi HI UMY dan promosi kegiatan yang dimiliki HI untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi di bidang negosiasi,” tandasnya.
Iapun mengungkapkan, HI UMY mencoba memberikan ruang bagi generasi muda untuk mempraktikkan leadership yang peduli terhadap isu-isu global.
“Selain itu, melihat segala sesuatu bukan hanya kita berpikir bahwa kita menang, dan orang lain kalah, tapi bagaimana mencari jalan tengah untuk mengatasi masalah atau isu-isu yang terjadi di dunia. Ada banyak sekali isu-isu di dunia yang terjadi dan itu butuh kontribusi dari anak-anak muda,” paparnya.
Lebih lanjut Ari berharap kegiatan ini akan menjadi wadah untuk memperluas jaringan dan kapasitas generasi muda di bidang negosiasi, komunikasi, dan isu-isu internasional supaya mereka lebih sensitif dan dapat bekerja sama satu sama lain.
“Supaya ke depannya ketika mereka menjadi pemimpin di manapun bisa menemukan titik temu atau solusi yang lebih bermanfaat atas sebuah persoalan, demi keamanan dunia,” pungkas Ari. (Mut)