Berita

HI UMY Gelar Diplomatic Session Bersama 6 Diplomat Asing

Menjadi Diplomat adalah sebuah impian bagi siapa saja, terutama untuk mahasiswa Hubungan Internasional. Memang tidak mudah untuk menggapai hal tersebut. Perlu ilmu yang mumpuni, pengalaman dan kerja keras.

Untuk mengenalkan politik luar negeri yang menjadi tugas utama para diplomat, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UMY bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengadakan acara Diplomatic Session, Sabtu (18/11). Acara ini juga menghadirkan perwakilan dari Diplomats of the New Asian-African Strategic Partnership (NAASP, yang berasal dari enam negara, yakni Zimbabwe, Brunei Darussalam, Kolombia Lesotho, Libya, serta Myanmar.

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, H.E Eko Hartono mengungkapkan rasa bangga karena dapat bekerjasama dengan HI UMY dalam pengadaan acara ini. “Pada kesempatan kali ini, dari Zimbabwe tidak bisa hadir karena suatu hal. Kami juga baru pertama kali berkolaborasi dengan HI UMY. Kami berharap dengan diadakannya acara ini, mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dari para representative NAASP,” ujarnya. Dalam kesempatan ini pula, H.E Eko Hartono membawa serta diplomat mudanya untuk lebih memberikan semangat kepada para mahasiswa.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UMY Dr. Nur Azizah, MSi. Dalam sambutannya ia mengatakan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. “Diharapkan kepada mahasiswa bisa aktif dalam diskusi ini,” tambah Nur.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Ir. Sukamta, MT.,IPM., mengucapkan terima kasih karena telah mempercayakan dan menjalankan program bersama UMY, terkhusus dengan HI UMY. “Kami merasa tersanjung dan merasa terhormat karena sudah mempercayakan dan menjalankan program NAASP bersama UMY. Semoga UMY dan Kemenlu bisa bekerjasama kembali dalam program-program Kemenlu lainnya,” paparnya.

Keenam representative dari masing-masing negara diwakili oleh Ms. Tihaku Bohloeki Morojele representative Lesotho, Representative Libya Mr. Wisam Ali omar Al-Kakali, Myanmar oleh Ms. Ohn Mar Oo, representative Kolombia Marjorie Andrea Gonzales Remirez, kemudian dari Brunei Darussalam diwakili Ms. Nur Afiqah Binti Boestaman serta Zimbabwe oleh Mr. Wordsworth Chinenere. (Darel)