Berita

Hypnobirthing, solusi tekan kematian ibu dan janin saat persalinan

Dalam keadaan cemas dan persepsi bahwa melahirkan pasti menyakitkan, persalinan bagi ibu hamil justru akan membahayakan keselamatan janin dan ibunya. Proses persalinan Hypnobirthing menjadi alternatif yang dapat diaplikasikan dalam menekan jumlah kematian ibu dan janin serta menimbulkan rasa nyaman dan tenang dalam proses melahirkan.

Demikian disampaikan Dosen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK-UMY), Sri Sumaryani, Ns. M.Kep., Sp.Mat dalam Mini Simposium ‘Relaksasi dan Hypno-birthing’ di Kampus Terpadu UMY Jum’at (4/3).

Sri menuturkan, pikiran bawah sadar berperan 82% terhadap fungsi diri rekaman di pikiran bawah sadar. “Selama ini sebagian besar ibu hamil anggapan melahirkan atau persalinan adalah sesuatu yang menyakitkan padahal melahirkan merupakan proses alamiah,” jelasnya.

Terlebih, Ia menyebutkan jika partus lama atau proses persalinan yang mempunyai masalah fase laten yang panjang menjadi salah satu penyebab kematian bayi di dalam kandungan karena adanya kecemasan yang berlebihan dari sang ibu saat proses persalinan. “Ketika seorang wanita mengalami kecemasan berlebih saat proses persalinan, janin yang akan dilahirkannya pun menjadi cemas dan sulit keluar. Akibatnya, proses persalinan menjadi lama dan panjang bahkan bisa mengancam keselamatan bayi,” ujar Sri.

Untuk itu, Sri mengatakan agar pola pikir ibu hamil diubah dengan menyadari persalinan merupakan proses alami. “Seperti halnya yang seringkali terjadi di pedalaman ibu hamil melahirkan prosesnya nyaman karena yang di rekaman pikiran bawah sadarnya bahwa proses melahirkan adalah alami dan nyaman,”urainya.

Upaya untuk mengubah pola pikir tersebut, diterangkan Sri dapat dilakukan melalui proses hypnobirthing. Dijelaskan Sri hipnobirthing berasal dari kata Yunani Hypnos yaitu tidur atau pikiran tenang. Birthing adalah proses kehamilan sampai melahirkan. “Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar. Proses itu juga menjadi sarana komunikasi antara ibu dengan bayi dalam kandungannya,”urainya. Sugesti positif dalam hypnobirthing juga optimal untuk mengurangi rasa mual, muntah, dan depresi yang umumnya menimpa pada ibu hamil selama masa kehamilan.

Hypnobirthing bukan sesuatu yang baru karena di Indonesia, hal tersebut sudah dilakukan sejak zaman dulu. “Namun saat ini hypnobirthing dilengkapi dengan penjelasan secara ilmiah dan terprogram sehingga hasilnya lebih optimal. Hypnobirthing dilakukan dengan menghipnosis alam bawah sadar,” papar Sri.

Manusia menurutnya diibaratkan sebuah komputer yang hidup atau bio komputer. Dimana batin manusia sebagai programmer, jiwa bawah sadar sebagai disket kemudian fisik merupakan hasil print out dari pikiran bawah sadar.

Hypnosis dalam hypnobirthing bisa dilakukan sendiri dengan memberi afirmasi sendiri maupun menggunakan tenaga kesehatan yang membantu memberikan afirmasi. Hipnosis bisa dilakukan kapan saja mulai dari awal kehamilan hingga persalinan.

Langkah-langkah relaksasi dimulai dengan memasuki ruangan dan suasana yang tenang, menggunakan musik untuk relaksasi ditambah dengan aroma-therapy. Kemudian masukkan program atau niat positif atau afirmasi untuk ibu hamil. Misalnya bayi tumbuh sehat jasmani dan rohani sampai kehamilan sembilan bulan menghadapi proses persalinan dengan alami, nyaman dan lancar.

Manfaat Hypno-birthing meningkatkan komunikasi dengan “spirit baby” pada saat proses melahirkan, kondisi tenang dan damai selama hamil, dirasakan oleh janin didalam kandungan sebagai upaya membentuk SQ (Spiritual Quotient/ nilai kedamaian diri dan menyiapkan generasi yang sehat, cerdas dan kreatif (IQ,EQ dan SQ )