Berita

Iba melihat Pembuluh Darah Bayi Pecah ketika diinfus, Mahasiswa UMY Ciptakan Alat untuk Mengetahui Pembuluh Darah Bayi

Kesulitan dalam mencari pembuluh darah ketika menginfus bayi terkadang membuat pembuluh darah bayi ada yang pecah. Didorong perasaan iba karena bayi tidak segera tertangani ketika akan dirawat di Rumah Sakit, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat alat untuk mempermudah dalam mengetahui pembuluh darah bayi.

Menurut Mahasiswa tersebut, Fajar Harianto ketika ditemui di Kampus Terpadu UMY Kamis (9/6) para perawat seringkali kesulitan ketika mencari pembuluh darah bayi, padahal bayi harus segera ditangani. “Bahkan ada bayi yang sampai pembuluh darahnya pecah hingga tangannya membiru,”jelasnya.

Fajar kemudian berinisiatif membuat alat yang mampu melihat pembuluh darah bayi. Dengan dibimbing oleh dua dosennya, Iswanto, S.T, M.Eng dan Ir. Fathul Qodir alat yang juga merupakan Tugas Akhirnya tersebut diselesaikan dalam waktu sekitar dua bulan.

Alat tersebut dirangkai menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) superfluks 4 pin. “Untuk menyalakannya cukup mengalirkan arus listrik dari baterai. Untuk memutus dan menyambungkan arus tersebut menggunakan saklar on-off. Rangkaian dipasang pada sebuah box berukuran 125 mm x 85 mm x 52 mm. Sehingga alat ini sangat ringan dan mudah dibawa,”urainya.

Fajar menambahkan alasan penggunaan LED dibandingkan sumber penerangan lain yaitu lebih tahan lama, daya rendah sehingga hemat energi serta ukuran yang kecil memudahkan untuk dirangkai. “Selain itu lampu LED tidak akan melukai kulit bayi yang tipis. Sedangkan lampu selain LED masih terlalu panas, sehingga dikhawatirkan akan melukai kulit bayi tersebut,”ujarnya.

Terkait cara kerja alat tersebut, alat yang berbentuk box tersebut dipasang pada tangan bayi yang akan diinfus. “Alat tersebut sudah diberikan perekat sehingga tidak akan takut bergeser ketika bayi bergerak-gerak. Setelah terpasang, tekan saklar dan lampu menyala. Ketika lampu menyala secara langsung pembuluh darah bayi akan terlihat. Hal ini akan memudahkan perawat ketika akan menginfus.”tegasnya.

Alat ini juga sudah diujicobakan pada bayi dan hasilnya pembuluh darahnya terlihat. “Para perawat yang mencoba alat tersebut mengaku memudahkan mereka dalam melihat pembuluh darah bayi,”tambahnya.

Fajar berharap melalui alat tersebut akan memudahkan kerja perawat. “Para perawat menjadi lebih cepat dan mudah dalam mencari pembuluh darah bayi. Sehingga bayi akan segera tertangani selain itu tidak takut salah menyuntik yang dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah,”tandasnya.