Menjadi salah satu perguruan tinggi yang telah mendapatkan reputasi di tingkat dunia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkomitmen untuk melakukan pengabdian yang berbasis penelitian dan terhilirisasi menjadi produk inovasi. Ini ditandai salah satunya dengan peluncuran International Conference of Community Service (ICCS) 2025 pada Kamis (10/4), yang berfokus dalam meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat melalui berbagai inisiatif yang dapat memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.
Wakil Rektor UMY bidang Riset, Inovasi dan Hilirisasi, Dr. Med. dr. Supriyatiningsih, Sp.OG., M.Kes. menegaskan adanya urgensi dalam menyelaraskan penelitian, pengabdian masyarakat dan hilirisasi produk inovasi demi membentuk ekosistem pembangunan kapasitas masyarakat yang berkelanjutan. Dalam sambutannya, perempuan yang kerap disapa dengan dokter Upi ini menyampaikan perlunya pemanfaatan teknologi yang pesat dalam memberdayakan masyarakat yang berujung kepada peningkatan kesejahteraan manusia dan pembangunan berkelanjutan.
“Dalam pandangan saya, ini merupakan tantangan yang besar, namun juga peluang untuk berinovasi semakin terbuka. Kami mengajak civitas academica di UMY maupun perguruan tinggi lainnya untuk melakukan pemberdayaan dan pengabdian masyarakat dan dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah yang berisikan berbagai inovasi di bidang tertentu,” ujar dokter Upi.
Ia juga menyampaikan bahwa konferensi internasional seperti ICCS 2025 dapat menjadi platform untuk melaporkan dan mempublikasikan hasil pengabdian masyarakat guna menyebarluaskan informasi yang valid dan berbasis data. Dokter Upi menekankan bahwa penerima manfaat dari hasil publikasi ilmiah atas pengabdian masyarakat utamanya adalah masyarakat itu sendiri, serta entitas yang ingin melakukan pengabdian dan pemberdayaan di tingkat lokal, nasional hingga internasional.
Tahun ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan ICCS, yang sejauh ini menjadi ajang mempertemukan para akademisi, praktisi, pembuat kebijakan dan profesional pengabdian untuk saling bertukar ide dan wawasan dalam meningkatkan inovasi teknologi untuk solusi yang mendukung masyarakat dan ekosistem berkelanjutan. Ketua dari ICCS 2025, Dr. Ir. Novi Caroko, M.Eng., IPP. menyebutkan bahwa konferensi internasional yang akan digelar pada 6 hingga 9 Agustus 2025 ini menargetkan untuk mengumpulkan 1000 artikel ilmiah dan telah mulai melakukan penerimaan sejak peluncurannya.
“Nantinya, seluruh artikel ilmiah akan melalui proses seleksi untuk dipublikasikan ke dalam dua prosiding internasional termasuk Scopus dengan target 150 artikel. Konferensi internasional ini juga memiliki 3 focal yang menginduk ke ICCS 2025 serta berfokus di bidang teknologi, bioteknologi dan ilmu sosial, seluruhnya dalam konteks pengabdian dan pemberdayaan masyarakat,” imbuh Novi.
Melalui diskusi interdisipliner, Novi pun berharap ICCS 2025 dapat menghasilkan temuan baru untuk saling bertukar ide, pendekatan dan metodologi yang dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. ICCS 2025 pun nantinya akan dimeriahkan oleh pameran produk dari berbagai UMKM hasil binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat UMY. (ID)