Berita

Idul Adha Sebagai Bentuk Kepedulian Sosial

Pada bulan Dzulhijjah ini, ada dua perkara besar yang dianjurkan dalam Islam, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Ibadah qurban mengajarkan dan mendidik kita umat Islam untuk menjadi umat yang memiliki kepedualian sosial dengan mau mengorbankan hal yang dimilikinya untuk membantu anak yatim, orang miskin dan orang yang membutuhkan pertolongan.

Demikian disampaikan Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam khutbah shalat ‘Idul Adha 1433 H yang dilaksanakan di Masjid KH. Ahmad Dahlan Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jum’at (26/10).

Dalam khutbahnya Agung menjelaskan bahwa ‘Idul Adha bukanlah sekedar perayaan bersukaria. “Ia adalah hari raya umat Islam untuk beramal dan beribadah kepada Allah swt., dan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan sifat tawadhu’ (merendah diri) manusia kepada Allah swt.,” jelasnya.

Agung juga mengajak jama’ah shalat ‘Idul Adha untuk lebih membuka mata, fikiran dan mata hatinya untuk melihat saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang sedang tertimpa musibah dan kesulitan hidup. “Saudara-saudara kita korban bencana alam hingga mustad’afin yang menjadi korban kemiskinan struktural akibat tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup di era modern ini. Mereka adalah orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan pengorbanan kita agar segera terbebas dari berbagai kesulitan hidup yang menghimpit mereka,” ajaknya.

Agung juga menambahkan bahwa ada 5 jalan yang harus dilakukan umat Islam untuk membantu menghilangkan kemiskinan di negeri ini. “Pertama, meningkatkan etos kerja. Karena bekerja merupakan satu media untuk menjemput rezeki yang telah disediakan Allah swt., bahkan kalau perlu, seorang Muslim dapat berhijrah dalam mencari rezeki yang halalan thoyyiban. Kedua, membantu keluarga yang lemah dengan menyediakan keperluan anggota keluarganya.”

“Ketiga, zakat, dan dana zakat ini juga dapat berupa pemberian beasiswa untuk membiayai pendidikan bagi orang-orang miskin dan modal bagi suatu perniagaan yang akan mereka jalankan. Keempat, fidyah yaitu dengan memberi makan seorang miskin sebagai ganti puasa satu hari bagi mereka yang tidak berpuasa dengan sebab sakit yang berkepanjangan, tua dan sebagainya. Dan kelima, dengan bersedekah atau melakukan kebajikan lainnya seperti wakaf, hibah dan lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, sembari mendengarkan khutbah ‘Idul Adha jama’ah shalat ‘Idul Adha bergilir meletakkan uang sedekahnya pada  tempat sampah yang sudah berisi tumpukan uang yang dibawa mengitari jama’ah oleh beberapa panitia.

Share This Post

Berita Terkini