Forum Ilmuan Indonesia (FII) menyumbang sebanyak delapan puluh satu karya akademik kepada Presiden Terpilih Jokowidodo. Karya akademik tersebut merupakan hasil diskusi panel yang digelar dalam Simposium Nasional II Jalan Kemandirian Bangsa yang digelar di Yogyakarta sejak 18 Agustus lalu. UMY menjadi salah satu institusi Perguruan Tinggi yang terlibat dalam pembuatan karya akademik yang dijadikan rekomendasi para ilmuwan terhadap kebijakan yang akan diambil pemerintahan Jokowi mendatang. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang kritis dan konstruktif bagi pengambil kebijakan nantinya.
Ketua Simposium Nasional II Dr. Rogatianus Maryatmo, M.A mengatakan, karya akademik dalam bentuk tulisan tersebut dihasilkan dari 31 diskusi panel yang diadakan di berbagai kota di Indonesia dan berpusat di Yogyakarta. Kegiatan tersebut melibatkan delapan puluh satu kontributor yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Berbagai macam gagasan yang merupakan visi-misi Joko Widodo dibahas dalam diskusi panel tersebut, di antaranya kemiskinan, perekonomian dan APBN, revolusi mental, kedaualatan komunikasi dan partisipasi masyarakat,poros maritim dunia, pemberdayaan masyarakat, dan lain sebagainya.
Mariatmo yang juga Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta menegaskan, hal itu merupakan langkah ilmuwan untuk memperjuangkan idealisme pemerintah sebab ia menilai ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan pikiran untuk menciptakan pemerintahan yang baik.
“Kita sedang memperjuangkan idelaisme pemerintah yang dikelola secara bersih, demokratis, mampu menegakkan hukum, dan merevolusi karakter bangsa. Kita punya tanggung jawab,” kata Mariatmo dalam penutupan Simposium Nasional yang digelar di Kampus UMY, Sabtu (18/10).
Sementara itu Direktur Jusuf Kalla School of Governance, Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc mengaku gembira sebab ia merasa pemerintah terpilih telah mengakomodir rekomendasi para ilmuwan yang tertuang dalam karya akdemik tersebut, ia mengklaim beberapa rekomendasi yang diberikan melalui forum tersebut akan dijalankan oleh pemerintahan mantan Gubernur DKi Jakarta. Ke depan ia berharap pemerintahan Jokowi akan terus dapat menagkomodir usul dari kampus dan dijadikan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.
“Banyak rekomendasi yang diakomodasi, semoga kedepannya dapat terus seperti ini mengakomodasi pendapat ilmuan, riset dari kampus dapat menjadi pertimbangan pengambilan kebijakan negara ini,” ungkap Nurmandi yang juga Direktur Program Pasca Sarjana UMY itu.