Sebanyak 7 Mahasisiwa Kelas Internasional Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) mengikuti program pertukaran pelajar ke Malaysia padaStudent Exchange Program 2012 hasil kerjasama UMY dengan Universiti Utara Malaysia (UUM). Ketujuh mahasiswa tersebut akan mengikuti perkuliahan di College of Law, Government and International Studies (COLGIS) UUM selama 6 bulan terhitung 11 Februari mendatang.
Mereka adalah Feriana Keshindarti, Lailatul Munawaroh, Ayunantari, Gesta Fauzia Nurbiansyah, Wurike Bellanie, Naeylus Sya’adah, dan Mahasiswa UMY asal Thailand, Lutfee Abdulmani. Menurut Ketua Prodi HI UMY, Ali Muhammad MA, Ph.D yang ditemui di Ruang Kaprodi HI Kampus Terpadu UMY Kamis (9/2), program ini merupakan program pertukaran pelajar kedua setelah sebelumnya sebanyak 4 mahasiswa lebih dulu mengikuti program serupa Agustus lalu.
Mahasiswa yang berangkat menurut Ali merupakan mahasiswa yang telah menempuh pendidikan setidaknya 2 tahun di Kelas Internsional HI UMY. Sebelumnya, mereka telah mengikuti serangkaian proses administrasi dengan berbagai syarat seperti skor TOEFL minimal 450 dan ber-IPK minimal 3,00. “Selama belajar di UUM, mereka akan mengikuti perkuliahan bersama mahasiswa lain dengan menggunakan bahasa Inggris. Itulah mengapa ada syarat minimal TOEFL”, jelasnya.
Menurut Ali, bagi mahasiswa yang notabene mempelajari hubungan antar negara, pengalaman seperti ini menjadi sangat penting. Mahasiswa HI membutuhkan sarana di mana diharpakan terbentuk pola pikir yang siap menghadapi persaingan global. “Meskipun demikian, pengalaman yang akan mereka dapatkan tidak akan mengganggu perkuliahan mereka di UMY. Hal ini karena mata kuliah yang ditawarkan merupakan mata kuliah yang relevan dengan kurikulum di UMY sehingga nantinya nilai yang mereka peroleh di Malaysia tetap bisa digunakan di UMY”, katanya.
Ali menjelaskan, program pertukaran pelajar ini sebenarnya merupakan program yang bersifat reciprocal atau timbal balik. Tidak hanya mahasiswa UMY yang belajar di UUM, sebanyak 4 mahasiswa UUM pun dijadwalkan melakukan program yang sama di UMY terhitung 16 Februari mendatang. “Karena ini merupakan kerjasama timbal balik, UMY dan UUM sepakat untuk membebaskan biaya kuliah bagi para peserta pertukaran pelajar. Hal ini tentu meringankan beban para mahasiswa yang berangkat” terangya.
Pada akhirnya Ali mengharapkan, kerjasama seperti ini dapat dilanjutkan UMY tidak hanya dengan UUM. Menurutnya, UMY saat ini terus mencari peluang program serupa dengan universitas di negara-negara lain. “Selama ini UMY memiliki hubungan yang cukup baik dengan beberapa universitas seperti di Thailand, Malaysia dan Australia. Diharapkan akan menumbuhkan prestasi belajar mahasiswa dengan adanya program serupa sebagai wujud apresiasi kepada mereka”, pungkasnya. (fariz)