Pada tahun 2006 lalu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa harapan hidup orang Indonesia berkisar di usia 67,2 tahun, dan Human Development Indeks Indonesia menempati urutan 108 dari 177 negara. Selain itu, pada tahun 2050, menurut PBB, 21% penduduk dunia saat itu berusia di atas 60 tahun, padahal kini masih berjumlah 10% saja.
Sementara itu, dalam kurun waktu tahun 1990 hingga 2025, Indonesia menempati urutan pertama sebagai Negara dengan populasi aging tertinggi di dunia. Oleh karenanya, Indonesia memerlukan Anti Aging Medicine atau pengobatan anti penuaan.
Demikian paparan dr. Widya Murni, MARS, praktisi anti aging medicine atau pengobatan anti penuaan dari Jakarta Anti Aging Center, saat berbicara dalam Seminar Nasional Anti Aging bertema A Hidden Treasure in Medicine Current Anti Aging Issues and Strategies yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY), pada Sabtu siang (24/04) di Asri Medical Center (AMC), Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Widya menjelaskan bahwa Aging merupakan kondisi dimana ditemukannya tanda-tanda penuaan di tubuh seseorang, yang berakibat terjadinya perubahan pada fisik, komposisi tubuh, fungsi organ, mental, dan sebagainya. Menurutnya, Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan populasi aging tertinggi di Indonesia.
Dalam agenda tersebut, dr. Widya Murni, MARS menyampaikan materi Introducing Anti Aging Medicine & the important role of hormone balance. Sementara itu, dr. warih Andan Puspitosari, M.Sc, Sp.KJ dan dr. Phaidon Lumban Toruan, MM, masing-masing berbicara tentang How to manage stress in your daily life dan Management lifestyle (diet & exercise) of anti aging & anti aging strategies : combat free radicals. Terakhir adalah Best Anti Aging Skin Rejuvenations & Role of Growth Hormone, dengan dr. Edwin Djuanda, Sp.KK sebagai pembicara. Seminar nasional tersebut juga dirangkai dengan Workshop The Role Anti Oxidant and Anti Aging Hormone Replacement pada Minggu (25/04), juga di AMC.
Lebih lanjut Widya menegaskan, bahwa yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah agar para tenaga kesehatan jangan hanya menjaga atau merawat pasien saja, namun berusaha bagaimana caranya populasi aging dapat bertambah sehat.
Ia juga menyatakan kekagumannya pada ibadah puasa. “Puasa adalah metode anti aging terbaik. Luar biasa. Jauh sebelum ilmu ini ramai diperbincangkan, puasa telah dianjurkan. Ternyata penelitian mengatakan bahwa puasa adalah cara terbaik dalam anti aging medicine,” ujar salah satu pendiri Persatuan Praktisi Awet Sehat Indonesia (PERPASTI) ini.
Pengobatan anti aging ini sangat diperlukan di Indonesia, dan dianjurkan untuk mempelajari dan melakukannya agar populasi aging di Indonesia dapat menjadi lebih sehat. “Dengan mengikuti terapi anti aging ini, dan tentunya menjaga pola hidup yang baik, proses penuaan dapat dikendalikan. Bagi bapak ibu yang berusia empat puluh tahun, jangan terburu-buru menganggap diri telah tua. Life just began at forty, begitu kata pepatah,” tutur Widya.
Menurut dr. Rizki Anindita, Wakil Ketua Panitia, seminar dan workshop nasional ini ialah bagian dari Continuing Medical Education yang rutin diadakan sebelum pengambilan sumpah dokter angkatan ke XXVII yang telah menyelesaikan pendidikannya di UMY pada bulan Mei mendatang.