Insinyur adalah seorang yang memiliki pemikiran dan tindakan sebagai pemecah masalah atau pencari solusi. Berbeda dengan ilmuan, yang dalam kegiatannya mencari kebenaran dari sebuah permasalahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr.Ing Ilham Akbar Habibie, MBA, Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia dalam kuliah umum pada acara Sumpah Profesi Insinyur Program Studi Program Profesi Insinyur (PPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (6/5). Sumpah Profesi Insinyur yang dilaksanakan di Gedung AR. Fakhruddin B lantai 5 kampus terpadu UMY secara hybrid ini diikuti oleh 48 insinyur, dengan rincian 44 insinyur disumpah secara luring, dan 4 insinyur secara daring.
Dengan mengusung tema “Penguatan Peran Insinyur dalam Pembangunan Bangsa Indonesia” Ilham mengingatkan kepada para insinyur baru UMY, bahwa setiap insinyur harus memiliki pemikiran, sifat dan tindakan yang mencerminkan seorang penyelesai masalah.
“Sebagai insinyur, kita harus miliki pemikiran, sikap dan tindakan secara luas dan mendalam yang merepresentasikan seorang pemecah masalah. Dan setiap percobaan dalam penyelesaian masalah tersebut pasti terdapat perbaikan dan penyempurnaan, yang mana hal tersebut adalah proses pembelajaran,” ungkap putra pertama Presiden ke-3 RI BJ Habibie tersebut.
Ilham juga menyampaikan, sejatinya kehidupan juga merupakan proses manusia melakukan segala hal untuk menyelesaikan permasalahan. “Kehidupan tidak lepas dari menyelesaikan masalah. Manusia yang tergolong makhluk primitif, sudah sejak zaman dahulu berhubungan dengan pemecahan masalah,” ujarnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM. ASEAN.Eng. menyampaikan, bahwa setiap kegiatan manusia di muka bumi mengandung unsur yang merusak alam. Sebagai insinyur, harus mampu mencetuskan solusi dari permasalahan tersebut.
“Kegiatan yang dilakukan manusia di bumi sedikit banyak mengandung unsur yang menyebabkan rusaknya bumi. Dengan masalah ini, insinyur sudah seharusnya menemukan solusi untuk mengatasinya. Karena bumi bukan warisan, melainkan pinjaman yang disediakan oleh Sang Pencipta. Maka dari itu, jangan tinggalkan bumi dengan segala hal yang bersifat merugikan,” pungkas Gunawan. (Zachra)