Integrasi antara lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat berperan besar dalam membentuk kepribadian siswa. Kepribadian dapat terbentuk karena pengaruh ketiga lingkungan, karena ketiga lingkuan tersebut akan membentuk kepribadian ke arah yang baik, atau bahkan sebaliknya.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. D. Suryatman dalam sidang doktoralnya pada Prodi Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (19/4).
Suryatman yang menulis disertasi berjudul “Integritas Lingkungan Pendidikan Dalam Pembentukan Kepribadian Peserta Didik” memaparkan, integrasi yang dimaksud adalah ketika bersatu padunya proses pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sehingga, lanjutnya, ketiga lingkungan pendidikan tersebut mempunyai satu kesatuan yang utuh dalam melakukan kerjasama membentuk keperibadian peserta didik.
Ia menyebutkan, pengaruh ketiga lingkungan itu dapat dikatakan positif jika lingkungan tersebut dapat memberikan dorongan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang baik. Misalnya saja seorang siswa di sekolah mendapatkan pendidikan agama dari guru agama, kemudian ditambah lagi dengan bimbingan yang baik tentang agama oleh orang tua di keluarga, kemudian masyarakat tempat anak tersebut tumbuh juga memegang nilai-nilai agama yang baik akan memberikan dorongan bagi anak tersebut untuk mengamalkan agama dengan baik.
“Anak di sekolah mendapatkan pendidikan agama dari guru agama, dan di rumah anak selalu mendaptkan bimbingan agama dari orang tua, serta ditambah lagi masyarakat sekitar aktif melakukan kegiatan agama, maka keperibadian anak dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama akan baik juga, terang Suryatman.
Ketiga unsur lingkungan tersebut, tukasnya, harus terlibat secara aktif dalam melakukan integrasi lingkungan pendidikan. Setiap unsur lingkunganharus dapat membangun keharmonisan dan kerja sama yang erat. Adanya saling mengerti dan memahami satu sama lain merupakan kunci pokok dalam membentuk keterpaduan tersebut. “Kesuksesan dan keberhasilan peserta didik sangat ditentukan oleh adanya harmonisasi di antara ketiga lingkungan,” sambungnya.
Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon itu melakukan penelitian disertasinya di Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Al-Muttaqir Kota Tasikmalayaitu, dinyatakan lulus oleh tim penguji dengan nilai memuaskan sehingga berhak menyandang gelar doctor dibidang Psikologi Pendidikan Islam. (lalu)