Berita

IPOLS – FH UMY dan KEMENLU RI Adakan Workshop Pembuatan Perjanjian Internasional

_DSC5761International Programe for Law and Sharia-Fakultas Hukum (IPOLS-FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (KEMENLU RI) mengadakan Basic Workshop “Pembuatan Perjanjian Internasional” pada Sabtu (17/05) bertempatan di Ruang Komisi AR. Fachruddin A lantai 5 UMY.

Acara ini disampaikan langsung oleh Direktur Perjanjian Ekonomi dan Sosial Budaya Dr. Abdul Kadir Jaelani, S.H., M.H, M.A. dari Kemenlu RI, selain itu hadir pula Wakil dekan Bidang Kemahasiswaan Mukhtar Zuhdi, S.H., M.H. Direktur IPOLS Yordan Gunawan SH., Int., MBA., dan juga Fadia Fitriyanti, Hj., S.H., M.Hum., M.Kn serta Nasrullah, S.H., S.Ag., MCL sebagai dosen FH UMY.

Dalam pemaparan materi, Dr. Abdul Kadir menjelaskan, bahwa menyusun draft perjanjian internasional bukan hal mudah, akan tetapi proses pembuatannya hampir sama dengan menulis artikel dan skripsi jika diperhatikan dalam struktur kalimat serta bahasa yang digunakan, “Menyusun perjanjian internasional bukan hal yang mudah, berlandaskan hukum internasional dan proses pembuatannya sebuah draft perjanjian internasional dengan bahasa awam bisa dikatakan seperti menulis artikel, dan juga skripsi. Jika kita pahami dari segi struktur kalimat, bahasa yang digunakan, dan definisi serta tujuan yang ingin disampaikan, hanya saja bedanya ini bagian dari hubungan internasional, jadi harus hati-hati”paparnya.

Disela-sela pemaparan, Abdul Kadir menambahkan, bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk menyampaikan proses-proses yang terjadi dalam perjanjian internasional kepada publik selain tanggung jawabnya mengabdi kepada negara, “Ini menjadi kewajiban bagi Kemenlu untuk menyampaikan kepada publik, karena tugas kita bukan hanya kepada negara, tapi juga berkewajiban mengisi ilmu pengetahuan, bagaimana proses yang dihadapi dalam perjanjian internasional yang dilakukan negara ini” terangnya.

Berbeda dengan Abdul Kadir, dalam kesempatan yang sama Yordan Gunawan mengungkapkan kegiatan ini terselenggara karena kebutuhan pengetahuan untuk menghadapi Asean Economic Community (AEC) yang berjalan dengan sangat tergantung pada perjanjian internasional, “Acara ini memang diinisiasi ketika saya bertemu di kedutaan Rusia, dengan salah seorang alumni UMY, yang kebetulan di kementerian luar negeri, lalu kita bersama-sama merumuskan apa yang bisa dilakukan untuk memberikan sedikit pencerahan menuju Asean Economic Community, karena apapun ternyata Indonesia saat ini sudah berada di era globalisasi, dan kita tidak bisa menolak, semua tergantung dari perjanjian, termasuk antar berbagai negara.” Ungkapnya.

Acara yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini mendapat antusias tinggi dari kalangan mahasiswa sebagai peserta workshop. Hal ini terbukti saat mahasiswa terlihat bersemangat hingga acara berakhir, “Kegiatannya sangat menarik, produktif, memberikan wawasan baru kepada mahasiswa khususnya dalam pembuatan perjanjian internasional, serta memberikan pemahaman kepada mahasiswa lebih berhati-hati dan teliti dalam menulis perjanjian” ujar Muhammad Soni salah satu peserta Workshop. (Shidqi)