Islam tidaklah sebagaimana yang digambarkan oleh media-media tertentu. Islam adalah agama perdamaian dan toleransi. Sebagai contoh Muhammadiyah adalah gerakan Islam dengan semangat tajdid, yang kelahirannya diilhami dan disemangati oleh ajaran Islam itu sendiri.
“Seluruh gerak Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam”. Demikian petikan presentasi Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. saat menyampaikan ide tentang “Building A University Campus with Multicultural Understanding, Respect and Inclusiveness in the 21st Century in Asia” dalam acara NCKU World Islam Campus Summit 2018, yang berlangsung Rabu-Kamis, 6-7 Juni 2018 di National Cheng Kung University, Taiwan.
Gunawan yang merupakan salah satu Pembicara Kunci bersama Prof. Dr. Oussouby Sacko, Presiden Kyoto Seika University, Jepang dan Prof. Huey-Jen Jenny Su, Presiden, National Cheng Kung University, Taiwan, juga mengungkapkan bahwa Islam selalu bicara keragaman, kemanusiaan dan semua aspek kehidupan manusia.
Di depan peserta yang mayoritas akademisi dan mahasiswa dari berbagai negara di dunia, Gunawan juga mengatakan bahwa kampus UMY sebagai kampus Islam dan merupakan bagian dari Muhammadiyah membuka diri untuk keberagaman tersebut.
“Selain mengundang mahasiswa asing dari berbagai latar belakang untuk belajar di kampus kami, UMY juga rutin menyelenggarakan acara yang bersifat pertukaran kebudayaan, contohnya adalah International Cultural and Culinary Festival dan Colombia Coffee. Ini adalah salah satu bentuk diplomasi (Gastro Diplomacy) yang membuat semua sivitas akademika di kampus UMY, yang berasal dari banyak negara, untuk bisa saling memahami dan mengakrabkan satu dengan yang lainnya yang memiliki budaya berbeda”, ujar Yordan Gunawan, Direktur Kantor Urusan Internasional UMY, melalui wawancara langsung dari Taiwan.
Menurut Gunawan, UMY juga menjalin kerjasama dengan Perdana Global Peace Foundation (PGPF) menyelenggarakan Mahatir Global Peace School yang bicara masalah kemanusiaan, tanpa memandang latar belakang ras, budaya, apalagi latar belakang agama. “Jadi sebagai kampus Islam, kami sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang memang bersumber dari Agama Islam itu sendiri,” imbuhnya.
“Selain Rektor Gunawan Budiyanto, delegasi UMY lainnya adalah Eko Priyo Purnomo, Ph.D., Direktur Lembaga Kerjasama UMY yang juga akan menghantarkan materi “Islamic Cultural and Political Developments Across Asia”, pungkas Yordan.