Sebelum menikah, setiap orang perlu melakukan ta’aruf (perkenalan). Jika saat perkenalan saling mempelototi, maka proses pernikahan tidak akan berlangsung. Sama halnya dengan masa ta’aruf atau orientasi mahasiswa, jangan saling mempelototi, apalagi melakukan tindak kekerasan. Karena itu akan merusak silaturrahmi dan mengganggu proses pembelajaran nantinya.
Demikianlah yang disampaikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMY, Sri Atamaja P Rosyidi, Ph.D dalam pertemuan konsolidasi menjelang Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (MATAF MABA) 2013. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang sidang AR. Fachruddin A UMY, Kamis (13/6).
Dalam acara yang dihadiri oleh ketua atau pimpinan organisasi kampus UMY tersebut, Sri Atmaja mengatakan bahwa mahasiswa baru yang akan diterima UMY nantinya berjumlah sekitar 4.500 orang. Jumlah tersebut dibatasi berdasrkan pengalaman tahun yang lalu, yang mana jumlah mahasiswa baru tahun lalu sekitar 4.800 orang. “Dengan jumlah yang banyak tentunya kita akan kesulitan tempat, untuk menyediakan fasilitas yang nyaman dan kondusif, maka jumlah yang kita terima tahun ini sekitar 4.500 mahasiswa baru”, ungkapnya.
Sri Atmaja juga mengatakan bahwa dalam MATAF nantinya mahasiswa baru akan menjalani tes urin. Karena pada saat pendaftaran belum semua fakutas yang mensyaratkan tes urin atau narkoba tersebut. Adapun kegunaan dari tes ini untuk antisipasi masuknya pengedar narkoba ataupun pemakai. “Bandar narkoba akan membidik tempat strategis seperti kampus sebagai sasaran mereka, untuk itu kita perlu melakukan antisipasi. Kita juga akan meminta bantuan dari MTCC UMY serta BNN untuk menangani hal ini”, katanya.
MATAF yang akan berlangsung pada tanggal 2- 3 September 2013 ini, akan menampilkan kreasi dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) serta organisasi kampus lainnya.