Kemakmuran memang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah kesinambungan. Untuk menjaga kesinambungan, kuncinya ada pada ilmu pengetahuan, teknologi, pola pikir, dan semangat pantang menyerah. Sebuah bangsa, apa pun modalnya, akan habis bila tidak ada kesinambungan di dalamnya. Karena sebuah bangsa tidak hanya berbicara tentang ilmu dan teknologi saja, tetapi pengelolaan sosial.
Hal tersebut disampaikan oleh Jusuf Kalla saat menjadi keynote speaker dalam acara Pembukaan “International Conference on Sustainable innovation (IcoSI)” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Hari Senin, 19 Maret 2012, bertempat di Gedung Sportorium UMY.
Jusuf Kalla menyampaikan, hal yang membedakan sebuah bangsa dengan bangsa yang lainnya adalah semangat bangsa itu untuk maju. “Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pendidikan, misalnya universitas ini. Tetapi yang menentukan kemakmuran sebuah bangsa, adalah bangsa itu sendiri. Untuk itu kita harus memiliki kemampuan untuk berbuat lebih,” terangnya.
Selain itu, Jusuf Kalla menambahkan, saat ini kita hanya akan memiliki nilai lebih ketika menguasai teknologi. “Saat ini, siapa pun dapat menguasai teknologi. Tidak terkecuali mereka yang berada di kota kecil. Akses teknologi terbuka untuk siapa saja. Karenanya, teknologi jangan hanya digunakan untuk mengakses facebook saja, tetapi juga informasi yang bermanfaat,” tambahnya.
Masih menurut Jusuf Kalla, pola pikir masyarakat juga harus diubah. “Penduduk kita yang berjumlah 240 juta, jangan dianggap beban, tetapi jumlah itu adalah potensi produktivitas yang sangat tinggi. Itulah syarat utama untuk kemajuan yang dapat diusahakan setahap demi setahap. Mari kita bersama-sama mengubah pola pikir agar dapat melihat kekuatan dari bangsa kita sendiri,” pungkasnya disertai tepuk tangan riuh peserta acara.