Pada Kamis (16/02), Jusuf Kalla School of Government (JKSG) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kesepakatan dalam hal kolaborasi penelitian dan pengembangan akademik dengan Yonsei University, Korea Selatan. Penandatanganan Letter of Agreement (LoA) tersebut dilakukan di Ruang Sidang Direktur Pascasarjana, Gedung Pascasarjana UMY lantai 1.
Dalam penandatanganan kerjasama, pihak JKSG UMY diwakili oleh Assoc. Prof. Dr. Achmad Nurmandi , MSc, selaku Direktur JKSG UMY. Sedangkan dari pihak Yonsei University diwakili oleh Prof. Dr. Dong Keung Yoon, dari Scool of Urban and Environmental Engineering, Yonsei University.
Setelah penandatanganan LoA, kemudian dilanjutkan dengan seminar perbandingan penanganan bencana di Korea Selatan dan di Indonesia. Dalam materinya, Prof. Dr. Dong Keung Yoon mengungkapkan bahwa setelah melihat banyaknya kejadian bencana di Korea Selatan, pemerintah kemudian mempersatukan semua organisasi yang fokus pada penyelamatan di bidang tertentu ke dalam satu kementerian.
“Penanganan bencana di Korea Selatan oleh Ministry of Public Safety and Security (MPSS) of Korea. Kementerian tersebut khusus menangani tentang manajemen bencana alam, dan juga menggabungkan seluruh agensi yang bergerak di bidang tersebut. Jadi sebelumnya agensi-agensi penanganan bencana alam berdiri sendiri di fokusnya masing-masing. Seperti banjir, bencana tanah bergerak dan gempa, dan lain-lain,” jelas Dong.
Pemerintah Korea Selatan, juga disebutkan Dong, telah memiliki teknologi canggih dalam upaya pecegahan bencana. “Teknologi pencegahan bencana yang ada di Korea antara lain seperti Water Gate, Water Barrier yang merupakan sebuah dam dan berfungsi untuk mencegah banjir. Selanjutnya ada High Technology Rescue Robot yang dipakai dalam penyelamatan korban Kapal Sewol 2 tahun yang lalu. Robot tersebut juga berfungsi dalam penanganan bencana tipe maritim,” tegas Dong.
Dong menambahkan lagi ada Debris Barries with structural steel dan eco magic permeable block, yang keduanya berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir. “Di Korea juga dipasang Early Warning System dan Flash Flood Alert System yang dapat memberikan himbauan dini terjadinya bencana alam dan banjir. Dengan begitu baik masyarakat Korea dan pemerintah dapat lebih bersiap dalam menghadapi bencana,” tutup Dong. (Deansa)