Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus tahun 2023 mencapai 3,78 persen. Angka tersebut menurun sekitar 0,9 persen dari tahun 2022 yang sebesar 3,97 persen. Angka tersebut tentunya diharapkan akan terus turun, apalagi dengan terselenggaranya UMY Career Fair (UCF) 2024, yang diharapkan dapat membantu keterserapan tenaga kerja di Bantul.
Meskipun mengalami penurunan, Rumiyati SH. M. Hum, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul mengungkapkan beberapa permasalah ketenagakerjaan yang kerapkali dihadapi. Salah satu permasalahan yang terjadi saat ini adalah munculnya angkatan kerja atau pencari kerja dari generasi Z. Menurutnya, mental dari generasi Z adalah bekerja secukupnya, healing sepuasnya. Generasi Z adalah generasi strawberry yang nampak bentuknya indah, mahal, dengan rasanya yang manis, akan tetapi begitu dibuka dan terkena udara bebas, fisiknya berubah.
“Begitu juga dengan karakter dari generasi Z, mereka juga tidak tahan terhadap tekanan,” kata Rumiyati, Selasa (28/5) di Aula Masjid K.H Ahmad Dahlan Universita Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Lebih lanjut, Rumiyati juga mengungkapkan permasalahan lainnya adalah kurangnya lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Sehingga ia mengingatkan kepada perusahaan untuk menyediakan lowongan kerja sesuai dengan Perda Bantul Nomor 3 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 tahun 2015 tentang Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
“Mereka adalah bagian dari masyarakat kita juga yang butuh pekerjaan. Jadi sisihkan lowongan untuk penyandang disabilitas karena untuk perusahaan swasta di Perda Bantul disebutkan bahwa kuotanya 1 persen, kalau di Bantul berdasarkan Perda daerah yang disusun sekarang ini adalah 1/100,” ujarnya.
Target penyerapan tenaga kerja tahun 2024 di Bantul adalah 3.500 orang. Namun hingga saat ini, yang terserap baru sekitar 2.000 orang, sehingga masih ada sekitar 1.500 orang yang harus di tempatkan. Oleh karena itu, Rumiyati meminta laporan hasil dari kegiatan UCF ini. “Berapa tenaga kerja yang bisa diserap sebagai dukungan untuk penyerapan tenaga kerja di Bantul, mohon dilaporkan,” terangnya.
Dr. apt. Rifki Febriansah, S.Farm., M.Sc. Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) mengatakan UCF ini merupakan agenda ke 2, dimana tahun lalu UCF menghadirkan 26 perusahaan, dan tahun ini meningkat menjadi 33 perusahaan, ditambah dengan booth spesial, dari CDC UMY, BEM KM UMY dan perusahaan rintisan binaan dari Startup and Business Incubator (SEBI) LPKA UMY.
Ia mengatakan, UMY senantiasa memfasilitasi alumni dan calon alumni UMY yang ingin meniti karir, baik yang ingin langsung bekerja ataupun yang ingin studi lanjut. Sehingga UMY mengkolaborasikan berbagai perusahaan dari berbagai bidang, mulai dari IT, kecantikan, kesehatan, jasa, travel, makanan, dan sebagainya. Rifki berharap UCF yang digelar hingga besok, Rabu (29/5) dan terbuka juga untuk masyarakat umum ini dapat menjadi wadah bagi alumni UMY untuk mendapatkan pekerjaan terbaiknya.
“ Kami juga menyediakan lembaga yang memfasilitasi untuk studi lanjut, diantaranya ada IDP Consultants, Taiwan Education Centre, dan Education USA, sehingga kami berharap UCF dapat membuka peluang bagi alumni UMY, baik yang ingin bekerja ataupun yang ingin melanjutkan studi,” tutur Rifki.
Sementara itu, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan dunia kampus, dunia usaha dan dunia industri. Sehingga, ia berharap program UCF ini dapat terus berkembang dan ditingkatkan, agar mahasiswa atau alumni dapat melihat dunia kerja secara lebih rasional, lebih eksklusif dan bisa menyiapkan dirinya.
“Prepare your self, prepare for your future, sehingga bisa melihat kekurangan diri dan memperbaiki diri. Mudah-mudahan kerjasama ini dapat membuahkan hasil yang baik ke depannya. Kalau sudah dekat dengan dunia industri, kami bisa memberikan alumni dengan kualitas yang bagus sesuai dengan kriteria mereka dan mereka juga bisa memberikan masukan untuk kurikulum kita,” pungkas Gunawan. (Mut)