Berita

Jurnalistik Picu Kepekaan Sosial Mahasiswa

Mahasiswa cenderung besikap pragmatis. Hal ini muncul sebagai tren di era globalisasi sekarang ini. Mereka tidak mau melakukan aktifitas yang tidak berhubungan dengan kepentingan akademik. Dampaknya, mahasiswa menjadi tidak peka terhadap keadaan sosial di sekitar mereka. Pengenalan Dunia jurnalistik, dapat menjadi salah satu upaya mengurangi kondisi ini.

Demikian disampaikan wartawan senior Krisno Wibowo dalam Pelathian Jurnalistik “Organisiasi Mahasiswa di Era Keterbukaan Informasi” yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BEM FISIPOL UMY) di Ruang Sidang FISIPOL, Kampus Terpadu UMY Sabtu (25/2).

Krisno menyebutkan, kepragmatisan mahasiswa ini lebih jauh dapat berujung kepada rapuhnya nilai-nilai sosial yang dimreka miliki. Bahkan justru cenderung kapitalis. “Mereka hanya berorientasi kepada tingginya nilai IPK dan mempercepat proses studinya. Ini bisa jadi cikal bakal terjadinya korupsi dan tindakan mementingkan kepentingan sendiri nantinya di kehidupan sosial”, jealsnya.

Dunia jurnalistik, menjadi salah satu yang menurut  Krisno dapat mengurangi ketidakpekaan mahasiswa ini. Proses jurnalistik, dari wawancara, observasi hingga menghasilkan sebuah tulisan akan menstimulasi mahasiswa untuk tidak hanya melihat suatu hal dari kaca mata sendiri. “Mereka dituntut mengamati gejala sosial dari berbagai sudut sehingga menjadi peka karena mengetahui gejala-gelaja di balik fakta” jelasnya.

Krisno mencontohkan, dalam kasus premanisme, orang biasa akan melihat hal ini sebagai kejadian kejahatan biasa yang dilakukan oleh sekumpulan preman. Namun dengan adanya proses jurnalistik, mereka akan melihat bahwa gejala premanisme merupakan dampak dari keadaan kemiskinan, penganngguran, perlakuan diskriminatif atau akibat sistem sosial yang tidak kondusif. “Kegiatan Jurnalistik inilah yang menimbulkan empati pada keadaan sosial tertentu. Sehingga mengurangi tren pragmatis mahasiswa” katanya.

Sementara Dekan FISIPOL UMY, Drs. Achmad Nurmandi M.Sc menjelaskan, Pelatihan Jurnalistik diadakan dalam merangsang minat Jurnalistik mahasiswa FISIPOL. Menurutnya, keterampilan jurnalistik sebenarnya merupakan sebuah keterampilan yang sangat membantu memperoleh kesempatan kerja nantinya. “Sayang masih bnayak mahasiswa yang tidak sadar masalah ini. Padahal banyak lulusan FISIPOL UMY yang berkecimpung di dunia jurnalistik media cetak maupun elektronik. Terlebih pers kini memiliki peran penting dalam keterbukaan informasi” tegasnya.

Pelatihan Jurnalistik ini diadakan BEM FISIPOL UMY dalam 3 sesi, yaitu materi Dasar-Dasar Jurnalistik, Teknik Penulisan Berita, serta Laporan, Investigasi dan Simulasi Reportase. Pelatihan ditutup dengan Praktik Proses Jurnalistik dari rapat redaksi hingga proses pelitputan didampingi wartawan-wartawan senior. (fariz)