Berita

Karya Anak Bangsa Bukan Sekedar Penghias Tong Sampah


Selama ini kita melihat bahwa banyak sekali karya anak bangsa yang belum diapresiasi oleh masyarakat, karya tersebut hanya dinikmati oleh mereka sendiri bahkan bisa dikatakan karya tersebut hanya sekedar penghias tong sampah saja. Hal ini dikarenakan belum adanya wadah yang cukup bagi mereka untuk menunjukan karya-karya yang mereka ciptakan kepada khalayak.

Demikian disampaikan oleh Said Nurhidayat ketua Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyayakarta (KOMAKOM UMY) di sela-sela acara Awarding Night Communication Award KOMAKOM UMY dengan tema “Semua Tentang Indonesia” yang dilaksanakan di Monumen Serangan Oemum 1 Maret, Sabtu (20/10). Acara ini dihadiri oleh masyarakat umum.

Said menjelaskan bahwa Communication Award berusaha menyediakan wadah bagi anak bangsa untuk menunjukan karya yang selama ini hanya menjadi penghias tong sampah. “Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa karena selama ini saya melihat bahwa aspirasi mereka kurang didengar. Untuk itu dengan adanya acara ini diharapkan bisa membangkitkan semangat anak bangsa khususnya mahasiswa untuk menciptakan karya-karya yang lebih inovatif ,” jelasnya.

Senada dengan hal ini Pelangi Karisma Kristi selaku ketua panitia juga memaparkan bahwa penyaluran ide yang kreatif dan inovatif itu bukan hanya disimpan di dalam sendiri sendiri tetapi mahasiswa dituntut untuk bisa menyalurkan karya-karya sehingga patut diapresiasi oleh banyak orang. “Kami mengadakan kompetisi ini sebagai wujud nyata bagaiamana kami mengapresiasi karya mahasiswa. Siapapun yang punya karya jangan disimpan untuk diri sendiri. Jangan melihat seberapa besar lembar uang yang kita dapatkan tetapi lihatlah sejauh mana karya kita patut diapreasiasi oleh orang lain,” paparnya.

Acara ini merupakan rangkaian acara Communication Award yang dibuka dengan Soft Opening berkonsepkan seminar. Soft  Opening telah dilaksankan pada 22 dan 24 September 2012 bertajukan “Jurnalisme Konflik : Konsep dan Aplikasi Peliputan di Ranah Konflik” dan Seminar “Media Sebagai Kendaraaan Baru Berpolitik”.

Jenis kegiatan ini adalah kompetisi di bidang komunikasi. Sekaligus memberikan penghargaan bagi para pemenang lomba. Pemenang dari kompetisi ini di antaranya, untuk kategori Iklan Televisi juara dua berhasil diraih oleh Universitas Atmajaya Yogyakarta dengan karya “Malu” dan juara satu berhasil diraih oleh Universitas Atmajaya Yogyakarta “Melas”. Untuk kategori Lomba fotografi juara dua berhasil diraih oleh Hendra Panji Irawan dengan karya “Blangkon is Me Wilderness Fishing” dan juara satu berhasil diraih oleh Ureshi Andewa dengan karya “Untuk Negeriku”. Untuk kategori Print Ad juara dua diraih oleh UMY denga karya “ Gatot Kaca Kurang Perkasa” dan juara satu berhasil diraih oleh UMY dengan karya “It’s More Finger Hekin Good”.

“Untuk kategori Jogja Indie Film (JIFF) juara tiga diraih oleh Cinema Komunikasi UMY dengan karya “lepas”, juara dua diraih oleh Sinema Pedalaman Jambi dengan karya “Anak Kanal”, dan juara satu berhasil diraih oleh Kompor.com dari Universitas Islam Indonesia dengan karya “Kalau Saja”. Untuk kategori CSR juara dua diraih oleh Team Cresent dari Universitas Gajah Mada (UGM)  dan juara satu berhasil diraih oleh Team Escalator dari UMY. Untuk kategori Lomba Feature juara dua diraih oleh Universitas Islam Indonesia dengan karya “Dari Lautan Hingga Kaliurang” dan juara satu berhasil diraih oleh Universitas Airlangga dengan karya “Dedikasi ari setiawan Meludruk adalah Pangilan”. Terakhir untuk kategori Lomba Call for Paper juara kedua diraih oleh Ahmad Zulfikar UMY dan juara satu berhasil diraih oleh Gita Melani dari UGM,” lanjut Pelangi.

Acara yang diadakan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni Nusantara di antaranya Tari Samat dan Tari Soya-soya.  Selain itu tampil juga Paduan Suara ‘Sunshine Voice’ UMY,pembacaan puisi, musik, dan penampilan pantomim.