Menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi mayoritas masyarakat, terlebih bagi civitas akademika dalam institusi Perguruan Tinggi. Akan tetapi, untuk menulis sebuah karya ilmiah bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian orang. “ Karya ilmiah yang baik membutuhkan kemampuan yang baik pula, maka diperlukan latihan terus menerus” jelas Assoc. Prof. Dr. Halimah Abdul Manaf dari Universitas Utara Malaysia kepada para peserta Kegiatan Writing Clinic dengan Tema “How to Publish Article for International Journal” Sabtu (4/11) di Gedung Kasman Singodimejdo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam kegiatan tersebut Halimah mengatakan poin yang krusial di dalam menulis karya ilmiah terdapat pada bagian abstrak dan di bagian pendahuluan. “Buatlah pendahuluan yang dapat menarik perhatian orang yang membaca. Muatlah sesuatu yang berbeda dengan karya ilmiah pada umumnya. Sama halnya ketika menulis abstrak, buatlah abstrak semenarik mungkin,” tambahnya.
Halimah juga mengatakan untuk memulai menulis sebuah karya ilmiah merupakan sebuah perkerjaan yang cukup berat bagi sebagian orang karena salah satu faktor yang mempengaruhi adalah suasana hati. “Suasana hati terkadang sulit untuk diciptakan, maka yang pertama harus dilakukan ialah menumbuhkan kemauan dan suasana hati yang baik, misalnya dengan menulis di sebuah tempat yang memiliki pemandangan indah ataupun di dalam kesunyian bisa menjadi alternatif tergantung kepada masing-masing individu,” ujarnya.
Selain dari motivasi diri hal lain yang perlu digaris bawahi seorang penulis termasuk penulis karya ilmiah ialah jangan pernah untuk berhenti menulis ketika sudah memulainya. “Jangan pernah berhenti untuk menulis. Ketika Anda sudah mulai untuk menulis maka sebisa mungkin untuk menyelesaikannya. Ketika Anda bosan dan ingin liburan itu tidak menjadi masalah tetapi sempatkanlah untuk tetap menulis, karena jika berhenti menulis akan sulit untuk memulainya kembali” jelasnya kepada para peserta.
Halimah juga mengatakan supaya karya ilmiah tersebut bisa dipublikasikan di tingkat yang cukup tinggi maka perlu tahapan yang cukup panjang. Maka dari itu, cobalah untuk mempublikasikan di tingkatan yang lebih rendah terlebih dahulu sehingga memotivasi diri untuk kembali menulis dengan hasil yang lebih baik. (Zaki)