Berita

Kehebohan Tim Suporter KRI 2015 Curi Perhatian Penonton

IMG_0865

Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015 yang telah berlangsung selama dua hari bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah memasuki final. Berbagai tim suporter dari berbagai universitas di Indonesia yang telah berhasil lolos pada KRI 2015, terlihat di barisan tribun penonton. Kehebohan antar pendukung berbagai tim KRI 2015 mulai terlihat ditengah-tengah pertandingan final KRI yang sedang berlangsung, Minggu (14/06). Berbagai tim suporter saling menunjukkan yel-yel yang telah mereka persiapkan sebelumnya.

Dengan adanya suporter dari berbagai universitas ini, para penonton tampak terhibur dan terlihat antusias dengan adanya yel-yel yang diteriakkan oleh masing-masing tim suporter. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh salah seorang penonton KRI 2015 saat ditemui ditengah-tengah pertandingan yang sedang berlangsung. “Suporter ini sebagai penyemangat bagi yang lomba, dan saya merasa terhibur dengan adanya suporter ini serta lucu dan kreatif,” ungkap Iin, yang telah menonton jalannya pertandingan sejak Sabtu (13/4).

Keramaian antar suporter dari berbagai pendukung tim KRI 2015, diwarnai dengan saling melemparkan yel-yel antar satu dengan yang lainnya. Uniknya, para suporter dari berbagai universitas tersebut justru saling memberikan semangat saat pertandingan berlangsung. Tidak ada yel-yel yang bermakna ejekan, justru para tim suporter saling melempar yel-yel penyemangat. Seperti yang dikatakan oleh salah satu koordinator suporter yang berasal dari Politeknik Elektronik Negeri Surabaya (PENS). “Kami sebagai suporter sangat senang bisa mendukung tim PENS secara langsung. Meskipun kami memberikan pengkhususan kepada universitas kami, namun suporter kami juga mendukung dari tim lawan. Karena disini kami seperti saudara, yang sama-sama berasal dari politeknik,” paparnya.

Seorang mahasiswa PENS tersebut juga mengungkapkan, meskipun para suporter berasal dari berbagai wilayah, namun tidak menyurutkan semangat untuk memberikan dukungannya secara langsung. “Untuk menjadi suporter telah kami persiapkan sejak sebulan setelah tim dari PENS menang ditingkat regional. Setelah itu kami iuran dan menabung agar dapat mendukung secara langsung. Disamping dengan biaya sendiri, kami juga mendapat sokongan dana dari pihak dosen. Setelah itu baru mencari penginapan dan transportasi dari jauh-jauh hari. Bahkan sekarang ini tim dari suporter kami juga berjualan syal yang berciri khas PENS,” tandasnya.

Kehebohan tim suporter KRI 2015, bukan hanya dimeriahkan oleh suporter PENS. Kehebohan para suporter KRI juga dimeriahkan oleh para suporter yang berasal dari Universitas Budi Luhur Jakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan juga Politeknik Semarang. (hevi)