Jumlah sampah yang makin meningkat di lingkungan tempat tinggal masyarakat ternyata berkontribusi dalam meningkatkan permasalahan kesehatan warga di daerah tersebut. Usaha untuk mengatasi perkara sampah yang belum terolah dengan baik inilah yang menjadi alasan bagi kelompok PKM-M (Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) GELORA SAMSAT (Gerakan Kelola Terampil Sampah Sehat) untuk turut andil dalam berkontribusi memberikan solusi. Hasil karya dari PKM-M ini adalah RT SAMSAT (Rukun Tetangga Sampah Sehat) yang diresmikan pada minggu terakhir program ini pada hari Minggu (7/5) di kediaman Dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc, SpKJ, RT 03, Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Peresmian RT SAMSAT ini dihadiri oleh H. Abdul Halim Muslih (Wakil Bupati Bantul), dan juga Drs. Masharun, MM (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul), turut hadir pula perangkat desa Pedukuhan Kembaran.
Wulan Noviani, S.Kep., Ns., MM, sebagai dosen pembimbing kelompok PKM ini, saat diwawancarai di sela-sela acara mengatakan bahwa permasalahan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau individu saja. Tetapi menjadi tanggung jawab bersama karena dampak yang ditimbulkan dapat mempengaruhi kesehatan, lingkungan, sosial dan budaya. Namun, pengelolaan sampah yang baik di tingkat rumah tangga masih belum banyak dilakukan. Karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan warga itu sendiri. “Edukasi dan pelatihan merupakan cara yang efektif dilakukan untuk memberdayakan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan warga untuk mewujudkan hal tersebut. Strategi lain yang digunakan oleh kelompok PKM ini adalah pemberian reward bagi warga yang telah menghasilkan produk olahan sampah rumah tangganya,” ujarnya.
Mendaur ulang limbah rumah tangga menjadi solusi yang diangkat oleh PKM-M GELORA SAMSAT. Dengan berfokus pada sampah plastik, kelompok PKM ini memberikan edukasi untuk mengolah sampah-sampah plastik tersebut menjadi benda-benda kerajinan tangan. “Program yang kami berikan ini dilakukan secara bertahap, pada minggu pertama dilakukan edukasi yang diberikan oleh Bapak Bambang Suwerda, pelopor Bank Sampah Gemah Ripah Padokan Bantul. Materi yang diberikan adalah tentang sampah, agar warga bisa memilah-milah limbah rumah tangga mereka. Ini dimaksudkan agar warga mampu mengenali barang yang masih mampu dimanfaatkan sehingga tidak terbuang percuma. Kemudian pada minggu-minggu selanjutnya diadakan sesi pelatihan untuk mengolah sampah yang sudah dipilah-pilah tersebut,” jelas Iin Rahmayanti Soamole mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas muhammadiyah Yogyakarta (PSIK-UMY), selaku ketua dari kelompok PKM-M GELORA SAMSAT.
Pelatihan ini dilakukan agar warga memahami bagaimana mengolah sampah rumah tangga untuk menjadi produk yang bernilai ekonomi seperti bunga, bros, tas, dompet, dan lain-lain. Menurut Iin, hasil karya warga Dusun Kembaran tersebut untuk saat ini memang masih dalam proses pengumpulan. Ke depannya, hasil daur ulang sampah mereka akan dicoba untuk dipasarkan lebih luas lagi. “Sementara untuk hasil penjualannya, kami rencanakan agar bisa dijadikan kas kesehatan oleh warga,” imbuh Iin.
Hasil karya warga yang sudah dalam bentuk barang bernilai ekonomis tersebut juga dipamerkan dalam peresmian RT SAMSAT. Sebagai reward dari hasil karya mereka tersebut, PKM-M GELORA SAMSAT memfasilitasi pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, cek gula darah, kolesterol dan asam urat. Hal ini juga mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Bantul yang pada waktu itu juga melakukan pemeriksaan kesehatan.
Kelompok PKM-M ini juga menginisiasi pengkaderan beberapa warga dengan tujuan agar warga turut menjaga keberlanjutan program yang telah diperkenalkan oleh kelompok PKM-M GELORA SAMSAT. Para Kader ini akan berperan sebagai supervisor dari program-program yang telah dilaksanakan. Selain Iin, terdapat 4 orang mahasiswa lain yang menjadi anggota kelompok PKM-M GElORA SAMSAT ini. Mereka adalah Ati Purwaningsih (PSIK 2013), Novita Nur Hasanah (PSIK 2013), Desy Rahmayani (PSIK 2013), dan Dean Pratama (Agroteknologi 2015). (Raditia)