Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki banyak sekali tempat yang berpotensi menjadi kawasan wisata menarik. Namun, ada beberapa objek wisata yang belum memiliki sistem pengelolaan yang baik dan media promosi kepada para pelancong. Untuk itu, tiga dosen Universias Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPDM) di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Tema yang diusung oleh Zaini Mukhlis (Dosen Ilmu Ekonomi), Yayat Hidayat (Pendidikan Bahasa) dan Wisnu (Fakultas Teknik) dalam melakukan upaya pengembangan objek wisata ialah “Pengembangan ekonomi desa melalui pengelolaan site plan dan teknologi informasi berbasis web”.
Yayat menjelaskan bahwa program yang telah ia beserta rekannya kerjakan memakan waktu selama lima bulan sejak bulan Februari sampai Juni 2019. Pada kurun waktu tersebut, ia mengajak para Kepala Dusun, Petugas Kelurahan dan Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengembangkan media promosi berupa website. “Kurang lebih sekitar 5 bulan, saya dan tim bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan objek eko wisata yang ada di sini. Untuk itu kita gunakan web supaya orang dari luar bisa melihat hal-hal apa saja yang kami tawarkan,” ujarnya saat dihubungi oleh Biro Humas dan Protokol (BHP UMY), Jum’at (21/6).
Setelah melalui proses yang cukup pnjang, website yang bernama www.jatimulyo.id tersebut telah resmi diluncurkan pada Jumat (21/6). Laman ini menawarkan kemudahan fasilitas bagi calon wisatawan untuk mengakses beragai informasi seputar Desa Jatimulyo serta potensi desa dari tempat wisatanya. Pengunjung pun dapat memberikan komentar serta masukan guna kemajuan desa. “Saat ini web sudah diisi dengan informasi wisata, keadaan desa dan bisa memasukkan saran secara langsung. Untuk kedepannya fasilitas yang ada akan kami tambah untuk mempermudah dan memanjakan calon wisatawan,” imbuh Yayat.
Sementara itu Kepala Desa Jatimulyo, Anom Sucondro sangat mengapresiasi ide, gagasan dan upaya yang ditawarkan oleh ketiga dosen UMY tersebut. Ia mengatakan dengan adanya program ini, ekonomi warga sekitar menjadi semakin baik. Selain itu, seluruh warga juga mampu bekerjasama untuk mengembangkan objek wisata yang ada. “Mendongkrak Eko Wisata Air tejun Berbasis Sistem teknologi informasi ini diharapkan dapat mengembangkan ekonomi desa dan warga, yang saat ini pengelolaan wisata air yang ada di jatimulyo masih dikelola secara manual berjalan sendiri-sendiri sehingga kurang terkelola dengan baik antara wisata yang satu dengan wisata yang lainnya,” katanya.
Desa Jatimulyo sendiri memiliki beberapa destinasi yang dapat memanjakan para wisatawan. Pengunjung dapat menikmati Air Terjun Grojokan Sewu, Air Terjun Kembang Soka, Air Terjun Kedung Pedut, Taman Edukasi Alam, Bukit Kembang Sebantung, Sungai Mudal dan layanan wisata bagi para pecinta kopi.(ak)