Di desa Wirosaban Barat RT 58 RW 17, Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta memiliki area perkebunan yang diisi dengan tanaman sayuran. Namun sayangnya, Sumber Daya Manusia yang ada di daerah tersebut tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengelola perkebunan sayur terutama dalam segi efektivitas waktu penyiraman, disebabkan aktivitas warga sehari-hari yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Berangkat dari permasalahan itu, tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang terdiri dari Ir. Tony K Hariadi MT. IPM., Widyasmoro ST. M.Sc., Ir. Agus Jamal M.Eng., IPM., memberikan bantuan berupa alat penyiraman tanaman otomatis dengan tenaga matahari (panel surya), pada hari Selasa (3/11).
Bantuan ini sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan energi terbarukan (Renewable Energy). “Selain saya sebagai dosen Teknik Elektro, saya juga masuk ke dalam bagian Pusat Studi Pengelolaan Energi Regional (PUSPER) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang memiliki tujuan memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana memanfaatkan energi terbarukan (renewable energy) seperti matahari, yang dapat diperoleh energinya secara gratis. Banyak masyarakat yang tidak menyadari hal itu, meskipun biayanya cukup mahal tapi dengan alat panel surya itu sudah bisa menghemat biaya bulanan listrik,” jelas Tony K Hariadi, ditemui di lokasi penyerahan bantuan.
Alatnya sendiri dibuat dengan komponen timer, pengaturan voltase, selang sebagai penyalur air, aki yang gunanya untuk menyimpan tenaga surya, dan panel surya yang berbentuk persegi untuk menangkap dan mengalirkan energi matahari ke aki. Tim pengabdian masyarakat dari UMY tidak hanya memberikan bantuan begitu saja, tetapi juga menyediakan waktu untuk pemasangan atau instalasi dan memberikan pengetahuan bagaimana menggunakan serta merawatnya.
Ketua RT 58, Hari Widyasaya, mengaku sangat senang dengan adanya bantuan alat tersebut. Menurutnya, alat penyiram tanaman otomatis dengan tenaga panel surya itu akan memudahkan warga dalam merawat perkebunan mereka. “Kami sangat berterima kasih dengan bantuan alat tersebut, karena dengan alat ini semoga bisa mempermudah warga merawat tanaman sayuran serta meningkatkan semangat warga untuk bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ketahanan pangan di desa Wirosaban Barat RT 58.”
Dikatakan Hari, bahwa perkebunan ini sudah ada sejak enam tahun lalu dan sudah dua tahun terakhir, warga intens untuk mengembangkan perkebunan tersebut. “Sudah enam tahun lalu, dan dua tahun terakhir kami sangat giat untuk mengembangkan sektor ini. Terdapat 12 jenis tanaman sayuran yang ada di perkebunan kami, dan tanaman bawang merah menjadi yang paling berhasil saat ini. Kami memang memiliki harapan untuk menjadikan desa kami khususnya RT 58 menjadi tujuan wisata,” tukasnya. (Hbb)