Berita

Kemristekdikti Gandeng LP3M UMY Adakan Lokakarya Akreditasi Jurnal

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah penerbitan jurnal ilmiah dari perguruan tinggi dalam berbagai bidang ilmu dan keahlian. Dalam mewujudkannya dikeluarkan berbagai kebijakan pendukung seperti dengan kebijakan bahwa; kelulusan magister, kenaikan jabatan dosen dari lektor sampai guru besar harus menerbitkan artikel di jurnal ilmiah terakreditasi maupun jurnal internasional. Berdasarkan data terakhir di SINTA sampai akhir Desember tahun 2018 sudah lebih dari 2279 jurnal sudah terakreditasi mulai dari terakreditasi Sinta 6 hingga terakreditasi Sinta 1. Untuk mendukung para pengelola jurnal untuk mencapai akreditasi, Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan LP3M (Lembaga Penelitian, Publikasi & Pengabdian Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan Workshop Pendampingan dan Percepatan Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik yang dilaksanakan selama 3 hari (17-19 Juli) di Hotel Melia Purosani.

Disampaikan oleh Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P, selaku kepala LP3M UMY bahwa lokakarya ini menjadi penting untuk mendorong peningkatan jumlah jurnal terkareditasi. “Kita memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas untuk jurnal terakreditasi nasional dan jurnal internasional. Ini penting dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi menjadi universitas berbasis riset, juga karena jurnal ilmiah menjadi media diseminasi untuk proses hilirisasi hasil penelitian. Karena itu kita ingin mengembangkan media publikasi ilmiah dengan medium elektronik agar artikel-artikel riset tersebut diterbitkan secara domestik juga terindeks secara internasional. Ini juga sebagai usaha kita mengakomodasi kebutuhan global saat ini dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi,” ujarnya, dalam pembukaan workshop pada Rabu (17/7).

Kepala Seksi Jurnal Ilmiah Nasional Kemristekdikti, Yoga Dwi Arianda, S.T. menyebutkan bahwa lokakarya tersebut bertujuan untuk memenuhi target nasional. “Kemristekdikti mengamanahi agar kita dapat mencapai target untuk menghasilkan 7000 jurnal terkareditasi, minimal adalah terkareditasi SINTA. Hingga saat ini, sekitar 2400 jurnal sudah terakreditasi dan untuk itu lokakarya ini kita adakan sebagai upaya menjemput dan membimbing pengelola jurnal. Acara ini diadakan Kemristekdikti di 45 lokasi dengan mendatangkan pengelola jurnal dari seluruh perguruan tinggi Indonesia yang belum terkareditasi jurnalnya,” ungkapnya.

“Dalam kegiatan ini akan diberikan penjelasan mengenai skema pengajuan akreditasi dan administrasi terkait, termasuk juga pendampingan dalam bidang manajemen jurnal hingga substansinya. Kemudian setelah itu kita juga akan memberikan pemeriksaan dan juga koreksi, sehingga apabila sudah sesuai dengan standar SINTA dapat segera di submit untuk akreditasi,” paparnya.

Yoga menyebutkan bahwa Kemristekdikti optimis untuk dapat memenuhi target tersebut. “Karena berdasarkan data yang kita miliki, ada 35 ribu jurnal Indonesia namun yang terdaftar saat ini hanya sekitar 7000 saja. Karenanya kita ingin dorong pengelola jurnal untuk segera membenahi jurnalnya dan mendaftarkannya untuk akreditasi,” pungkasnya. (raditia)