Perguruan Tinggi merupakan tempat dimana para mahasiswa dibekali ilmu-ilmu yang nantinya bermanfaat untuk diaplikasikan di dunia kerja. Meskipun demikian, kenyataan yang sering terjadi saat ini adalah ketidakselarasan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja sehingga lulusan yang sebelumnya memiliki bekal keilmuan yang baik sekalipun akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
Menyadari kondisi itu, Korps Mahasiswa Hubungan Internasional-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KOMAHI-UMY) menggelar Apprentice Trip yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan yang ada diantara dunia kerja dengan dunia pendidikan sehingga mampu memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja nantinya.
Menurut Ketua KOMAHI-UMY, Ardhian Yoedistira Putra, kegiatan tersebut juga menjadi wahana berdiskusi dan bertukar pikiran antara mahasiswa dengan para praktisi, khususnya dalam bidang Ilmu Hubungan Internasional. Dalam Apprentice Trip sebanyak 32 mahasiswa HI UMY akan mengadakan kunjungan ke Kedutaan Besar RI (KBRI) di Malaysia, Konsulat Jenderal RI di Johor Baru, University of Malaya, serta International Islamic University Malaysia (IIUM) pada Senin hingga Jumat (21-25/6) mendatang.
“Untuk rangkaian kunjungan ke universitas di Malaysia, peserta Apprentice akan bertukar ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa di kedua universitas tersebut dan diharapkan mampu meningkatkan kerjasama dalam hal akademik,” jelas Ardhian. Disana, peserta akan mengikuti diskusi dengan tema The Impact of CAFTA for Malaysia” serta “US Foreign Policy in the Moslem world since 9/11.
Lebih lanjut, Ardhian mengungkapkan pelaksanaan ini tidak dilakukan di dalam ruang perkuliahan sehingga mahasiswa harus terjun langsung ke lapangan dan melihat langsung kinerja KBRI dan Konsulat Jenderal RI di Malaysia dalam menangani permasalahan diplomatik. “Hal ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan realitas yang terjadi di lapangan sehingga ketika mahasiswa masuk ke dunia kerja, mereka diharapkan mampu meningkatkan kualitas kinerja,” imbuhnya di Kampus Terpadu, Sabtu (19/6).
Di KBRI dan Konsulat Jenderal RI, para peserta Apprentice Trip ini akan berdialog mengenai Fungsi dan peran KBRI terhadap permasalahan yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. “Tak bisa dipungkiri banyaknya problematika yang dihadapi para TKI di Malaysia membuat kami tertarik mengetahui bagaimana KBRI menyelesaikannya sehingga kami bisa melihat bagaimana teori yang kami peroleh di perkuliahan dapat diaplikasikan di dunia nyata,” terang Ardhian.