Kesehatan masyarakat dalam penanganan pandemi COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama dari setiap individu dan kolektif. Kerja sama dari semua pihak dapat menjadi senjata untuk “berperang” melawan pandemi ini. Hal ini disampaikan oleh Prof. Wiku Adisasmito, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, saat memberikan pemaparannya dalam sesi diskusi panel Webinar Pengabdian Masyarakat ke-3, Rabu (11/11) kemarin.
Dalam webinar yang disiarkan langsung dari Ruang Sidang Lt.5, Gedung AR Fachruddin B, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, Wiku juga memaparkan bagaimana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkiprah dan membuat kebijakan selama masa pandemi ini berlangsung di Indonesia.
Wiku menuturkan bahwa Indonesia saat ini tengah berada di fase kedaruratan kesehatan masyarakat. Namun sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari bahwa masalah kesehatan memiliki dimensi lain dalam kehidupan bermasyarakat. Dimensi lain itu dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat antar kelompok hingga terjadi tarik ulur dalam menghadapi penyakit yang baru terjadi di seluruh dunia ini. Peran pemerintah yang telah membentuk satu komando untuk berkoordinasi secara nasional dalam menangani hal ini juga perlu didukung dengan perilaku disiplin masyarakat. “Pendisiplinan individu dapat dilakukan dengan Imun, Iman, Aman. Imun yaitu menjaga imunitas tubuh dengan istirahat cukup, olahraga, tidak panik, bergembira, dan mengkonsumsi makanan bergizi. Iman yaitu beribadah. Dan Aman dengan menerapkan 4M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan),” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Drs. Agus Samsudin, M.M., Direktur Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), menambahkan bahwa peran organisasi masyarakat seperti MCCC juga dapat membantu pemerintah dalam menangani pandemi jika dilakukan dengan lebih intens. MCCC sendiri dalam penanganan COVID-19 telah melakukan berbagai respon dan upaya seperti misalnya menyediakan pelayanan kesehatan, melakukan penggalangan dana, juga melakukan advokasi, komunikasi, dan koborasi dengan berbagai pihak terkait dengan pandemi COVID-19 ini. “Menangani pandemi COVID-19 merupakan sebuah bentuk dari spirit Al-Mauun. Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini merupakan kewajiban Muhammadiyah terhadap bangsa tanpa pandang bulu,” ungkapnya. (ays)