Sebanyak 24 tim robot pintar dari berbagi perguruan tinggi Indonesia akan ikut serta bertanding pada Kompetesi Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 tingkat nasional. Para peserta akan bertanding pada Kamis (12/7) hingga Jum’at (13/7) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dua puluh empat robot pintar tersebut yakni tim NANOPA dari Universitas Tadulako, EURO NINO Universitas Sam Ratulangi, MAESTRO_EVO, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), RENGGANIS, Universitas Negeri Surabaya (UNES), LAHBAKO SAN, Universitas Jember, VEAMUS, Universitas Indonesia (UI), HEROES Universitas Gadjah Mada (UGM), Bandhayuda, Universitas Dipenogoro (Undip), EII_TORO, Universitas Dian Nuswantoro, Dewaruci, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, C-Dragold_MP, Politeknik Negeri Ujung Pandang, BAYMAX_PL, Politeknik Negeri Malang.
Polyrobocom_01, Politeknik Negeri Lhokseumawe, IRTONAS’64 Politeknik Negeri Jember, EL-FORZA 18, Politeknik Negeri Jakarta, ABENK-TECH Politeknik Negeri Bengkalis,Barelang 5.8 Politeknik Negeri Batam, KAYUBI Politeknik Negeri Banjarmasin, PLI-DENG 3, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, KANAYAKAN 21, Politeknik Negeri Manufaktur Bandung, PENSAE, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, RIVER, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember, Dagonfly Institut Teknologi
Bandung dan BRAHMANA dari Institut Sains Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Dr. Ir. Wahidin Wahab selaku Ketua Dewan Juri KRI Nasional 2018 menyebutkan bahwa 24 tim robot pintar tersebut merupakan tim-tim yang berhasil lolos dari regional I hingga IV. “Keseluruhan dari peserta KRAI kami batasi hanya 24 perguruan tinggi. Tahun ini antusias dari masing-masing perguruan tinggi sangat bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari semua tim ini saya berharap para peserta bisa memaksimalkan dari segi kekompakan tim dan ketepatan waktu,” paparnya saat memimpin technical meeting pada Rabu (11/7) di Gedung A.R Fachrudin A lantai 5 UMY.
Wahidin menambahkan mengenai peraturan pertandingan para peserta harus mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak panitia. “Satu sesi pertandingan peserta hanya diberi waktu kurang lebih lima menit baik dari persiapan robot sampai bertanding. Batas tinggi maksimal robot hanya 1,5 meter, beratnya 25 kg, tegangan
maksimal 24 volt. Jika para peserta melanggar ketentuan maka akan didiskualifikasi dan tidak diperkenankan mengikuti lomba,” imbuhnya.
“Dari kategori KRAI, kedua puluh empat peserta dibagi menjadi delapan kelompok. dari masing-masing grup akan bertanding pada babak penyisihan dan dari masing-masing group akan diambil masing-masing 2 kelompok. Kemudian sisa 16 yang akan masuk babak perdelapan final dan semuanya sistem gugur sampai pada babak final,” tandasnya. (Sumali)