Berita

Keterserapan Dana Hibah Akreditasi Internasional UMY Dinilai Sangat Baik

Sebagai upaya peningkatan kualitas dan standar mutu melalui akreditasi internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mendapatkan dana hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Dana ini diperuntukkan bagi enam program studi di UMY agar dapat mengoptimalkan sistem kurikulum pendidikan yang sesuai dengan dua lembaga akreditasi internasional, yaitu Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) dan Accreditation Agency for Study Programmes in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics (ASIIN).

Belum lama ini pula, Belmawa melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kepada UMY untuk meninjau seberapa jauh program pengoptimalan sistem kurikulum pendidikan telah berjalan. Sekaligus melihat keterserapan dana sebesar enam puluh juta rupiah yang merupakan hibah dari Belmawa. Kepala Badan Penjamin Mutu (BPM) UMY, Evi Rahmawati, S.E., M.Acc., Ph.D., Ak., CA mengatakan jika keenam prodi UMY yaitu Akuntansi, Manajemen, Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, Magister Manajemen, dan Agroteknologi memiliki keterserapan dana hibah yang sangat baik.

“Dana yang telah diterima UMY per tanggal 1 Agustus 2023 kami gunakan sesuai dengan yang direncanakan, dan telah terserap hingga sekitar 98 persen. Ini juga berarti berbagai program di masing-masing prodi penerima dana hibah telah berjalan dengan baik,” ujar Evi saat dihubungi pada Selasa (31/10). Laporan kemajuan kegiatan dan keuangan dari dana hibah ini dilaksanakan sebelum batas waktu penggunanan dana hibah berakhir, yaitu di akhir bulan Desember 2023.

UMY pun ditunjuk langsung oleh Belmawa untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan monitoring dan evaluasi dari empat perguruan tinggi yang mendapatkan dana hibah Belmawa. Menurut Evi, agar mendapatkan akreditasi internasional baik dari FIBAA maupun ASIIN, perlu adanya pengoptimalan dari Outcome Based Education (OBE) sebagai kurikulum pendidikan yang diterapkan. Mengingat pengimplementasian OBE yang belum cukup menyeluruh, BPM juga mendampingi enam prodi UMY penerima dana hibah melaksanakan workshop pengelolaan OBE.

Evi juga menyampaikan bahwa capaian atas berbagai program yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Belmawa. Dengan keterserapan dana dan pelaksanaan program yang baik, Evi mengatakan bahwa BPM akan terus mendampingi keenam prodi UMY untuk dapat segera melakukan finalisasi dokumen akreditasi internasional yang diperlukan oleh FIBAA dan ASIIN.

“Setiap pengajuan akreditasi internasional, pasti kami juga perlu menyusun dokumen, dimana untuk FIBAA adalah Self Evaluation Report (SER) sementara ASIIN adalah Self Assesment Report (SAR). Dua-duanya hampir sama, dan harapannya dapat dikumpulkan di bulan November 2023 sehingga seluruh prodi yang diajukan bisa mendapatkan hasil akreditasi sesuai yang diharapkan,” pungkas Evi. (ID)