Berita

Kisahkan Perjalanan KH. Ahmad Dahlan, Drum Corps UMY Raih Penghargaan

Perjalanan KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah merupakan suatu sejarah penting di Indonesia. Perjuangannya dalam memberikan perubahan pada masyarakat menjadikan KH. Ahmad Dahlan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia. Inilah yang mendasari Drum Corps Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (DC UMY) mengisahkan perjalanan KH. Ahmad Dahlan dalam sebuah penampilan di kejuaraan Grand Prix Marching Band (GPMB) XXVII yang diselenggarakan yayasan GPMB pada 23-24/12 di Istora Senayan Jakarta. Hasilnya DCUMY berhasil membawa pulangpenghargaan “The Most Inspiring Band”.

Hal ini disampaikan oleh Indrawati Ketua DC UMY, saat ditemui Senin (2/1) di Kampus Terpadu UMY, setelah bersama d rekan-rekannya mengikuti kejuaraan tahunan ini.

Indrawati menjelaskan, penghargaan The Most Inspiring Band ini merupakan penghargaan yang pertama kali diadakan dalam kejuaraan GPMB. “Penghargaan ini tidak pernah diadakan pada tahun-tahun sebelumnya dan ini merupakan penghargaan pertama kalinya dalam kompetisi GPMB  sehingga kami senang dan bangga dapat meraih penghargaan ini sebagai marching band yang memberikan inspirasi terhadap orang lain. Ini hasil kerja keras latihan 1 tahun untuk kejuaraan ini” jelasnya.

Dalam penampilan di kejuaraan ini, DC UMY diperkuat 83 personil yang terdiri dari pemegang alat-alat percussion, brass, colour guard dan lain-lain. Tema “Sang Surya” menurut Indrawati diambil dalam euforia 1 abad Muhammadiyah beberapa waktu lalu yang masih terasa hingga kini. Pertunjukkan lalu dikemas dengan suasana seperti alur dalam film “Sang Pencerah” yang meledak beberapa waktu lalu.

Selanjutnya menurut Indrawati, ada empat lagu utama yang dimainkan untuk memperlihatkan suasana perjalanan KH Ahmad Dahlan dalam penampilan DC UMY. Pertama lagu Ilir-Ilir menggambarkan masa kecil kyai yang juga dikenal dengan nama Muhammad Darwis itu. Perjuangan KH Ahmad Dahlan selanjutnya digambarakan dengan lagu Labbaika dan Jundullah. Lagu Mars Muhammadiyah, “Sang Surya” menjadi lagu pamungkas dalam pertunjukkan mereka. “Ada juga atraksi penghancuran miniatur Ka’abah yang menggambarkan dinamika perjuangan pendiri Muhammadiyah ini”, terangnya.

Lebih lanjut Indrawati mengungkapkan bahwa selain penghargaan tersebut DC UMY juga masuk dalam jajaran divisi utama yaitu terdiri dari sepuluh peserta dengan nilai tertinggi. “Selain penghargaan, kami juga masuk dalam jajaran divisi utama meraih peringkat ke delapan dengan total nilai 60,25 dari lima belas peserta yang mengikuti kejuaraan GPMB yang juga berasal dari Bali, Kalimantan, Jawa Timur, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Sebelumnya, di babak penyisihan kami meraih nilai 56,55.” ungkapnya.

Pada akhirnya Indrawati berharap, dengan mengisahkan perjalanan KH. Ahmad Dahlan melalui musik, banyak orang yang akan mengerti dengan kisah perjuangan dari Sang Pencerah tersebut. “Pertunjukkan kami bukan untuk memperoleh penghargaan dari panitia semata. Di saat penampilan kami berkesan bagi orang banyak, sudah cukup memuaskan bagi kami. Itu sesuatu yang lebih berharga. Apalagi penampilan ini sekaligus dalam upaya syiar Muhammadiyah. Syiar ternyata bisa juga lewat pertunjukkan seperti ini.“ tandasnya.