Menutup rangkaian acara Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023, closing ceremony sukses digelar pada Kamis malam (19/10) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Disertai dengan pengumuman juara yang menjadikan Universitas Brawijaya keluar sebagai juara umum, KJI 2023 telah berhasil mengakomodir talenta muda Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan jembatan di masa depan.
Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D. mengatakan jika penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan bersaing dapat tercipta termasuk melalui KJI 2023 yang menjadi ajang pengembangan ekosistem dan akuisisi talenta.
“Ini juga sebagai salah satu amanat dari rencana pembangunan jangka menengah nasional yang dilaksanakan, salah satunya dengan membangun manajemen talenta nasional. Bidang riset dan inovasi yang menjadi bagian dari desain besar manajemen talenta nasional dilandaskan atas kesadaran bahwa mahasiswa adalah talenta muda calon pemimpin bangsa. KJI 2023 memiliki peran penting dalam mengembangkan kreatifitas, inovasi, dan berpikir kiritis bagi mahasiswa dalam melihat permasalahan jembatan di Indonesia,” ujar Hendarman.
Sebagaimana fungsinya, jembatan merupakan struktur bangunan yang digunakan untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus akibat adanya halangan maupun rintangan. Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di tahun 2022 menyebutkan bahwa jumlah jembatan di Indonesia mencapai lebih dari 18.000 unit. Dengan urgensi untuk membangun jembatan di Indonesia yang jumlah unit jembatannya meningkat setiap tahun, Hendarman berharap agar KJI 2023 dapat menjadi tempat pembaktian bagi mahasiswa sebagai implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Setelah pelaksanaan tahap final KJI 2023 yang berlangsung selama 4 hari, Universitas Brawijaya bukan satu-satunya yang mendapatkan gelar juara. Dalam kategori jembatan pelengkung, juara harapan 2 berhasil didapatkan Universitas Hasanuddin, juara harapan 1 adalah Politeknik Negeri Ujung Pandang, juara 3 diraih oleh Universitas Gadjah Mada, juara 2 oleh Politeknik Negeri Jakarta, serta juara 1 berhasil didapatkan oleh Universitas Negeri Malang. Sementara untuk kategori jembatan rangka baja berskala, Universitas Negeri Yogyakarta membawa pulang gelar juara harapan 1, Politeknik Negeri Ujung Pandang berhasil menduduki juara 3, tuan rumah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta meraih juara 2, dan juara 1 didapatkan oleh Universitas Brawijaya.
Selain urutan juara, KJI 2023 juga memberikan penghargaan kepada rancangan jembatan di beberapa aspek. Jembatan terindah diraih oleh Universitas Negeri Malang dari kategori jembatan pelengkung dan Universitas Brawijaya dari kategori jembatan rangka baja berskala. Jembatan dengan kesesuaian dengan rancangan awal terbaik didapatkan Universitas Negeri Jakarta dari kategori jembatan pelengkung dan Politeknik Negeri Ujung Pandang dari kategori jembatan rangka baja berskala. Sementara jembatan dengan metode konstruksi terbaik adalah jembatan karya Universitas Negeri Malang dari kategori jembatan pelengkung dan Universitas Brawijaya dari kategori jembatan rangka baja berskala.
Wakil Rektor UMY Bidang Akademik, Prof. Ir. Sukamta, M.T., IPM. mengatakan jika hasil jembatan yang telah dirancang oleh para finalis KJI 2023 agar dapat menjadi inspirasi bagi pejabat publik untuk membangun jembatan berdasarkan model yang telah dirancang tersebut. Ia juga menilai bahwa keikutsertaan para peserta dalam KJI 2023 jangan hanya dibatasi untuk sekadar mencari gelar juara.
“Kami berharap agar pengalaman yang para peserta peroleh selama mengikuti KJI 2023 menjadi awal mula lahirnya ikon kebangsaan nasional khususnya di bidang jembatan. Semoga saudara sekalian dapat terus berlatih mempertajam keterampilan dan memperluas jaringan yang nantinya akan berguna di masa depan,” imbuh Sukamta. (ID)