Berita

KKN Kolaborasi dengan 4 PTMA se-Indonesia, UMY Lakukan Pendampingan Anak Pekerja Migran di Malaysia

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk pertama kalinya melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia bekerjasama dengan 4 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) Se-Indonesia. Kegiatan pengabdian kolaborasi ini memiliki fokus melakukan pendampingan pendidikan serta pembelajaran Al-Qur’an bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 28 Juli-18 Agustus 2022 ini berkolaborasi dengan UM Purwokerto, UHAMKA, UM Bangka Belitung, dan Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon dengan diikuti oleh 40 mahasiswa.

Dr. Aris Slamet Widodo, S.P., M.Sc., Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa Lembaga Pengabdian Masyarakat UMY (LPM UMY) menyatakan bahwa KKN Kolaborasi Internasional di Malaysia ini juga bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dan empat Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Malaysia. ”Kegiatan ini memiliki fokus program utamanya di bidang pendidikan. Beberapa programnya adalah sekolah Indonesia dan Pusat Pendidikan, serta Pembelajaran Al-Qur’an di 4 lokasi yang penduduknya mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI), seperti Kp Baru, Kepong, Gombak dan Pandan,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (22/8).

Aris menuturkan alasan mengambil program pengabdian di Malaysia karena hampir ratusan ribu PMI bekerja di Malaysia dan membawa keluarganya, sehingga masyarakat tersebut membutuhkan pendampingan khusus di bidang pendidikan. ”Alasan memilih lokasi pengabdian di 4 titik tersebut karena banyak masyarakat Indonesia yang bekerja di Malaysia ini mencapai ratusan ribu, dan di Malaysia rata-rata masyarakat membawa keluarga untuk tinggal, sehingga dengan adanya kegiatan ini harapannya PMI Malaysia dan keluarga yang dibawa ke sana semakin kuat rasa nasionalisme dan ke-Indonesiaannya. Kami juga memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak PMI yang memiliki keterbatasan dalam pendidikan bahkan ketika kami mengajar pendidikan Al-Qur’an yang ikut tidak hanya anak-anak, tapi para orang tua juga ikut belajar Al-Qur’an dari dasar. Hal ini dapat diartikan bahwa PMI di Malaysia juga memerlukan pendidikan keagamaan,” paparnya.

Aris juga menambahkan bahwa kegiatan pengabdian yang bekerjasama dengan PCIM Malaysia ini harapan ke depannya dapat berkembang tidak hanya di empat lokasi pengabdian namun dapat bertambah menjadi 7 lokasi pengabdian di Malaysia. ”Pelaksanaan kegiatan KKN ini, ke depannya akan terus dikembangkan dan akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Kemudian, kami juga memproyeksikan kegiatan KKN ini tidak hanya fokus di 4 lokasi saja namun dapat bertambah menjadi 7 lokasi pengbadian di Malaysia untuk tahun yang akan datang,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, UMY secara khusus juga menghibahkan program perpustakaan digital ‘Mbaca’ (Muhammadiyah Membaca) kepada PCIM Malaysia. (Sofia)