Kuliah Kerja Nyata (KKN) Plus Umroh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sudah memasuki batch 3. Sebanyak 25 mahasiswa telah tiba di Arab Saudi pada Sabtu 6 Januari 2024. Ke 25 mahasiswa tersebut ditempatkan di 5 lokasi pengabdian yang berbeda. 6 diantaranya di Sekolah Indonesia Jedah, 5 di Sekolah Indonesia Mekah, 4 di Sekolah Indonesia Riyadh, 3 di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan 3 mahasiswa tempatkan di Kantor Urusan Haji dan Umroh.
Dr. Aris Slamet Widodo, S.P., M.Sc., Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY mengatakan bahwa KKN Plus umroh batch 3 ini akan menghadirkan sejumlah program-program baru, khususnya untuk sekolah Indonesia di Jedah, Mekah dan Riyadh. Program tersebut yaitu program kolaborasi internasional untuk pertukaran budaya dengan sekolah yang ada di Indonesia.
“Konsepnya nanti dilaksanakan secara virtual/online antara sekolah yang ada di Jeddah, Mekkah dan Riyadh dengan beberapa sekolah yang ada di Indonesia,” kata Aris yang berada di Arab Saudi saat dihubungi Humas UMY Senin malam (8/1).
Program lainnya yang akan dilakukan adalah penyuluhan kesehatan reproduksi yang berlangsung secara online, pengenalan AI/artificial intelligent di dalam muatan pengajaran siswa kepada guru. Kemudian juga menginisiasi program majalah dinding virtual yang akan menjembatani sekolah yang ada di luar negeri dengan sekolah di Indonesia.
Untuk program lainnya yang akan dilaksanakan di sekolah, seperti diungkapkan Aris, masih sama seperti KKN Umroh batch sebelumnya yang berfokus kepada penguatan budaya dan pendidikan, muatan-muatan lokal keindonesiaan seperti pengenalan lagu-lagu nasional atau daerah. Kemudian pengenalan budaya daerah, penguatan bahasa Indonesia, dan pengenalan program-program lingkungan atau pertanian.
“Kami juga akan mengenalkan teknologi pertanian irigasi tetes atau teknologi infuse. Kemudian juga mengenalkan tata cara pembuatan kompos blok dalam pertanian kepada siswa di sekolah Indonesia Jeddah, Mekah maupun Riyadh,” terangnya.
Di KJRI sendiri, akan ada program pemberdayaan PMI (Pekerja Migran Indonesia/TKI) dengan program penguatan life skill atau keterampilan. Dengan memberikan pelatihan MUA/make up artist dan juga pelatihan bisnis di bidang digital marketing.
“Jadi itu yang akan dilakukan di KJRI selain membantu program administrasi di KJRI,” ujarnya.
Sedangkan di Kantor Urusan Haji dan Umroh di Jeddah, mahasiswa akan membantu melakukan pemberdayaan yang terkait dengan fungsi pengawasan dan monitoring pelaksanaan umroh yang ada di Arab Saudi.
Selanjutnya, ke 25 mahasiswa tersebut diantar oleh unsur pimpinan Badan Pembina Harian (BPH) UMY Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A, Kepala divisi pengabdian mahasiswa Dr. Aris Slamet Widodo, S.P., M.Sc,, Kepala divisi pengabdian dosen Dr. Ir. Novi Caroko, S.T., M.Eng, dan Kaprodi teknologi informasi UMY, Dr. Reza Giga Isnanda, S.T., M.Sc.
Aris mengungkapkan bahwa kedatangan mahasiswa di Arab Saudi, terkhusus di lokasi-lokasi mereka diterjunkan mendapatkan respon dan penyambutan yang sangat baik dari masing-masing instansi.
Lebih lanjut, Aris mengungkapkan, kedatangan mahasiswa KKN Umroh di Sekolah Indonesia Riyadh juga mendapatkan dukungan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, M.A., PH.D.
“Kami mendapatkan dukungan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh, Badrus Sholeh, M.A., PH.D. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang mendalam,” tuturnya.
Terakhir, Aris berharap KKN Umroh Batch 3 ini dapat menjadi khasanah penguatan soft skill mahasiswa, dapat mengenal dunia kerja internasional, dan memahami perilaku masyarakat Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperkuat jaringan kerjasama pribadi dan institusional, mempersiapkan diri untuk karier atau studi lanjutan setelah lulus.
“Kami juga berharap dengan adanya inisiasi program kerjasama antara sekolah Indonesia di Arab Saudi dan di dalam negeri dapat menjadi pencapaian baru dalam Batch 3 KKN Umroh UMY kali ini,” pungkasnya. (Mut)