Berita

KKN PPM UMY Adakan Pendampingan Takmir Masjid Islamic Center Al-Muqorrobin Sewon

Tim pengabdian pada masyarakat Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) beranggotakan 3 (tiga) orang dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diketuai Nasrullah S.H., S.Ag., MCL, dengan anggota M. Khaeruddin Hamsin dan Mifatahul Haq melaksanakan kegiatan pendampingan pembentukan dan pemberdayaan Takmir Masjid Islamic Center Al-Muqorrobin Sewon. Pendampingan dan pemberdayaan tersebut dilakukan sejak awal Januari 2021 yang lalu.

Masjid yang terletak di Kampung Pringgan, Cepit, Pendowoharjo, Sewon ini adalah masjid yang sedang dalam proses pembangunan di atas  tanah wakaf seluas 750 m² dari Wakif Ibu Tuginem. Proses penentuan lokasi pengabdian ini sangat menyentuh hati tim pengabdi dan para donatur pembangunan masjid yang masih berlangsung karena ternyata Wakif adalah seorang pedagang sayur di Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. “Ibu Tuginem ikhlas mewakafkan tanah pekarangan yang cukup luas dengan harga jual saat ini hampir 1,5 juta/ m² demi memenuhi kebutuhan tempat ibadah dan kegiatan sosial masyarakat dan tempat mengaji anak-anak sekitar,” tutur Nasrullah.

Untuk mewujudkan cita-cita wakif tersebut, tentu tidak cukup dengan membantunya membangunkan sebuah fisik masjid yang megah dan nyaman, tanpa dibarengi dengan mempersiapkan sumber daya manusia takmir (pengelola) yang kapabel dan handal. Untuk itulah,  ketua tim pengabdi dibantu oleh M. Khaeruddin Hamsin kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam sekaligus Ketua Takmir Masjid Kampus UMY dan Miftahul Haq Ketua Yayasan Masjid Al-Aman Sidoarum.

“Kami terpanggil untuk mempersiapkan rangkaian kegiatan yang terstruktur dan sistematis dimulai dari mendampingi pembentukan pengurus ketakmiran sampai dengan pendampingan terhadap pengurus takmir yang telah terbentuk dalam melakukan berbagai kegiatan ketakmiran berbekal pengalaman anggota tim dalam memakmurkan 2 (dua) masjid yang sudah menjadi rujukan di DIY,” sambung Nasrullah.

Ada banyak kegiatan yang dilakukan selama pengabdian KKN PPM. Nasrullah mengatakan bahwa timnya melakukan pendampingan pembentukan kepengurusan takmir; melakukan pendidikan dan pelatihan takmir melalui kegiatan “Sinau Ketakmiran” ke Masjid Al-Aman Sidoarum, Masjid Jogokariyan, dan Teras Dakwah pada tanggal 7 Maret 2021. Kemudian, mendampingi pendaftaran/pengesahan kepengurusan takmir ke KUA Sewon serta pendaftaran masjid untuk mendapatkan ID Masjid nasional ke Kantor Kemenag Bantul.

“Selain itu juga, kami mendampingi permohonan penentuan arah kiblat masjid, mendampingi Sholat Jamaah Perdana di Masjid ini sekaligus memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada  tanggal 11 Maret 2021. Mendampingi takmir dalam kegiatan Sholat Jum’at Perdana dengan Khatib H.Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul pada tanggal 9 April 2021. Melakukan pelatihan Khatib dan Imam untuk para takmir dengan melibatkan juga takmir masjid sekitar pada tanggal 19 dan 23 April 2021, mendampingi takmir dalam penyelenggaraan PHBI Nuzulul Qur’an dan Sholat Idul Fitri pada tanggal 28 April 2021 dan 13 Mei 2021. Serta yang terakhir, kami juga mendampingi takmir dalam inisiasi pengajian Rutin Malam Sabtu Kliwon yang telah dimulai tanggal 28 Mei 2021, namun sementara harus dihentikan oleh takmir untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi, dan Launching Klub Bulu Tangkis (PB) Al-Muqorrobin pada tanggal 14 Juni 2021,” urai Nasrullah.

Mewakili tokoh masyarakat, Ketua RT 07 Kampung Pringgan, Marjono menyatakan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim KKN PPM UMY yang telah menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat, khususnya dalam pendampingan pembentukan dan pemberdayaan Takmir masjid baru, Masjid Islamic Center Al-Muqorrobin yang dibangun di wilayahnya atas swadaya masyarakat di atas tanah wakaf salah seoarang warganya dan dukungan para donatur/kaum muslimin baik dari Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta. “Semoga menjadi amal jariyah bagi wakif, panitia pembangunan, dan para donator,” tukas Marjono.

Share This Post

Berita Terkini