Masa pandemi tidak menjadi penghalang bagi masyarakat untuk tetap melakukan kegiatan pengabdian dan membantu sesama, demikian juga bagi para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler IT 182. Kelompok ini melakukan pengabdianya di Dusun Kaliwanglu Kulon, Harjobinangun, Pakem, Sleman kepada 2 UMKM dan 1 Organisasi Sosial yang dilaksanakan selama satu bulan sejak Januari hingga Februari (15/1 – 16/2).
Vika Anggia Dwiutami, Ketua Kelompok KKN Reguler IT 182, mengungkapkan bahwa tujuan dari program pengabdian yang mereka lakukan ini adalah untuk membantu dan turut mengembangkan UMKM dampingan untuk dapat bersaing melalui media sosial dan juga market place. Hal ini sesuai dengan program KKN Reguler IT sendiri yang merupakan program pengabdian berbasis teknologi informasi. “Tidak hanya itu, kami juga melakukan pengabdian masyarakat dengan mendampingi PAUD Puspita VIII untuk memberikan sosialisasi kepada para orang tua dan juga tenaga pendidik mengenai pembelajaran efektif bagi anak usia dini di masa pandemi, serta memberikan sosialisasi pentingnya cuci tangan kepada anak-anak,” tambahnya saat dihubungi pada Jum’at (19/2).
Kedua UMKM dampingan kelompok KKN IT 182 dengan dosen pendamping Dr. Sugito, S.IP., M.Si ini bergerak pada bidang produk yang berbeda yaitu produk sabun dengan nama Sabun Cupa-Cupi dan produk makanan ringan dengan nama Kembar Snack. Namun kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk meningkatkan pemasarannya sama yakni dengan melakukan pembaharuan kemasan dan menggencarkan pemasaran produk di sosial media serta market place.
Terpisah, Muslikhah selaku pelaku UMKM Kembar Snack memberikan kesannya dengan pelatihan yang diberikan oleh kelompok KKN IT 182. Menurutnya, dengan pelatihan tersebut mereka dapat membuat kemasan produk baru yang memiliki daya tarik terhadap pembeli. “Dengan kemasan yang baru, banyak menarik perhatian pembeli, apalagi juga ditambahkan stiker menambah pada kemasan. Dari kemasan baru tersebut akhir-akhir ini pembeli sudah mulai banyak membeli dan mengetahui kering kentang dan ubi yang saya jual,” tambah Muslikhah. (ays)