Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara bersama oleh mahasiswa dan dosen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berusaha untuk mengembangkan potensi yang dimilki oleh warga setempat. Hal tersebut dilaksanakan oleh Kelompok KKN 060 dengan menyelenggarakan edukasi mengenai budi daya ikan Lele kepada masyarakat di Dusun Penggung, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogro. Kegiatan tersebut merupakan penerapan dari salah satu misi UMY untuk dapat mencerdaskan dan mengembangkan masyarakat secara professional.
Sebagai salah satu program pelaksanaan edukasi tersebut, Kelompok 060 mengadakan pembuataan kolam percontohan budi daya ikan Lele bersama warga. Pembuatan tersebut dilaksanakan dengan mendatangkan pakar budi daya dan pengusaha ikan Lele, Lamijo Raharjo, yang juga sekaligus memberikan materi mengenai teknik pembudidayaan yang baik.
Lamijo menyampaikan bahwa untuk budi daya ikan Lele terutama dalam tahap pembesaran dapat menggunakan kolam terpal plastik, sehingga air tidak menyentuh tanah secara langsung. “Untuk pembesaran Lele dapat menggunakan kolam terpal, karena selain lebih mudah dalam pembuatannya, kolam mini jauh lebih praktis dan produktivitas ikan tetap tinggi,” ujarnya.
Untuk pembuatan kolam sendiri, Lamijo memberikan penyuluhan yang cukup mendetail bagi warga Penggung. “Langkah pertama adalah menyiapkan terpal yang khusus digunakan untuk budi daya Lele. Kemudian membuat kolam, sebagai permulaan sebaiknya dibuat dengan ukuran 4×3 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 1 meter. Setelah itu untuk pengairan sebaikanya kolam terpal direndam dahulu dengan air penuh selama 1 minggu untuk menghilangkan kandungan kimianya. Lalu dikuras dan kemudian air kembali diisi ke kolam dengan ketinggian 60 cm,” jelasnya.
“Untuk penebaran bibit ikan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Ini untuk menghindari bibit ikan terpapar oleh panas terik matahari karena pada saat itu air kolam akan panas dan dapat membunuh bibit Lele,” lanjut Lamijo.
Paijan, Kepala Dusun Penggung mengatakan bahwa penyuluhan semacam ini sangat dibutuhkan oleh warga Penggung untuk menambah wawasan mengenai budi daya Lele. “Untuk pengalaman pembuatan kolam ikan Lele sebenarnya sudah ada, namun hanya dengan dasar mencoba-coba saja tanpa ada edukasi khusus. Teori seperti yang disampaikan oleh Pak Lamijo belum ada, dan ternyata tadi setelah ada pemaparan ada banyak hal yang sudah kami lakukan ternyata salah. Semoga penyuluhan ini dapat meningkatkan wawasan warga dalam pengelolaan bisnis ini,” ungkapnya.
Disampaikan oleh Muhammad Iqbal Rasyid, Ketua kelompok KKN 060, bahwa kegiatan tersebut merupakan pengembangan potensi yang dimiliki oleh warga setempat. “Warga dusun Penggung memiliki potensi untuk membudidayakan ikan lele, namun potensi yang ada masih belum dikembangkan secara baik dan benar karena kurangnya ilmu yang didapatkan mengenai pembudidayaan ikan lele. Dengan ini semoga mereka dapat semakin meningkatkan produksi ikan Lelenya,” ujarnya.