Memperluas koneksi dan jaringan pertemanan untuk bisa melakukan kolaborasi merupakan salah satu kunci untuk menjadi peneliti kelas dunia. Hal ini disampaikan oleh Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., Professor di Centre for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang dalam webinar bertajuk ‘How to be World Class Researcher and Professor’. Webinar yang dilaksanakan pada Senin (21/02) ini digelar oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang sebagai salah satu rangkaian dari Milad UMY ke-41.
Selain koneksi dan jaringan pertemanan, Josaphat juga menyampaikan beberapa hal lain yang harus diperhatikan dalam perjalanan menuju seorang peneliti kelas dunia, diantaranya adalah dengan berperan aktif dalam agenda simposium kelas dunia, membuat roadmap kehidupan untuk lebih bisa mencapai target dengan tertata, dan aktif melakukan publikasi baik itu berupa paper maupun jurnal dan buku. Menurutnya, publikasi menjadi penting karena merupakan catatan hidup bagi seorang peneliti. “Selain itu menulis merupakan jembatan ilmu dari kita untuk anak cucu kita kedepannya. Dengan menulis lalu melakukan publikasi, buah pemikiran kita akan dapat terus bermanfaat meskipun kedepannya kita sudah tidak ada di dunia,” ungkap pemilik hak paten Mobile Satellite Atenna ini.
Senada dengan yang disampaikan Josaphat, Slamet Riyadi, S.T., M.Sc., Ph.D., Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UMY, menambahkan bahwa menjadi pribadi yang fokus dan inovatif merupakan poin utama untuk menjadi peneliti kelas dunia. “Dengan dua hal tersebut, peneliti kelas dunia sudah seharusnya dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dan juga memberikan dampak secara global,” terangnya..
Sementara itu, dalam sambutannya, Tri Purnajaya, Deputy Chief of Mission, KBRI Tokyo, Jepang berharap agar kolaborasi dan kerjasama seperti yang dilakukan oleh UMY, KBRI Tokyo, dan PCIM Jepang dapat terus berlangsung. “Kolaborasi merupakan keniscayaan dalam berdiplomasi, untuk itu saya berpesan kepada UMY dan PCIM Jepang untuk dapat terus berkarya agar bisa menunjukkan wajah islam yang modern dan berkemajuan pada kelas dunia,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM, berharap bahwa webinar ini dapat memberikan semangat baru bagi para akademisi di lingkungan Muhammadiyah khususnya di UMY. “Melalui aktivitas kolaborasi seperri ini, semoga kita bisa melebarkan sayap untuk bekerjasama dalam berbagai bidang seperti misalnya dalam bidang penelitian sosial,” pungkasnya. (ays)