Berita

KOMAHI UMY Selenggarakan Mandarin Day

IMG_8978
Demo masak di Mandarin Day

Dalam rangka mengenalkan budaya Tionghoa kepada mahasiswa dan masyarakat luas, Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KOMAHI UMY) menggelar acara Mandarin Day pada hari Kamis, (17/12) di AR B Lt. 5 UMY, dengan mengusung tema “Explorasi Budaya Tionghoa Untuk Membuka Jendela Dunia”. Selain untuk mengenalkan budaya Tionghoa, acara ini juga bertujuan untuk mengenalkan bahasa Mandarin yang menjadi bahasa resmi penduduk Tionghoa. Bahkan, bahasa Mandarin saat ini juga sudah menjadi salah satu bahasa Internasional.

Dalam acara tersebut KOMAHI juga menghadirkan beberapa pembicara dari IONS International Education yaitu Miss. Queen dan Mr. Sean. Selain itu juga turut hadir Ketua Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa DIY yaitu Jimmy Sutanto. Dalam seminar dan talk show tersebut para pembicara akan memberikan pengetahuan​ tentang budaya Tionghoa dan bahasa Mandarin.

Selain seminar dan talk show, KOMAHI juga memberikan acara yang menarik antara lain demo cooking, tarian barongshai, dan pemutaran video musik tradisional. “Pengenalan bukan hanya pada demo cooking, tarian barongshai, dan pemutaran video music tradisional saja tetapi juga membuka stand makanan Tionghoa, baju Tionghoa, dan stand huruf kanji,” paparnya lagi.

Budaya Tionghoa memang sudah sejak dikenal sejak lama, namun masih banyak orang yang masih merasa kesulitan untuk mempelajari bahasa atau tulisan Cina. Tapi hal tersebut ditepis langsung oleh Miss. Queen. “Bahwa belajar tulisan Mandarin itu tidak sulit jika kita sudah menguasai teknik dasarnya, “ jelasnya.

Jimmy Sutanto menjelaskan bahwa dulu banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa masyarakat Tionghoa itu tertutup namun, saat ini tidak lagi karena masyarakat Tionghoa mencoba berbaur dengan masyarakat Indonesia. “Misalnya dengan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial atau membantu pemerintah dalam hal memberikan bantuan ketika terjadi bencana khususnya di Yogyakarta,” terangnya.

Kegiatan-kegiatan sosial ini juga berimbas pada terbukanya beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk bisa melanjutkan pendidikan di sana. Seperti saat ini, beasiswa atau scholarship ke Cina juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. “Saat ini sudah banyak website study di Cina yang menawarkan beasiswa, antara lain yaitu Taiwan followship and scholarship, dan SIAS University, “ terang Miss. Queen.

Untuk bisa melanjutkan pendidikan ke Cina, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi antara lain yaitu dengan mengikuti tes Hanyu Shuiping Kaoishi (HSK). “Tes ini untuk mengetahui kemampuan bahasa kalian, selain itu tes HSK ini juga sudah bertaraf internasional sehingga akan sangat akurat penilaiannya. Tes HSK ini juga sebuah bentuk kerja sama antara Indonesia dan Cina,” imbuh Miss. Queen lagi.

Dalam acara ini YessyAniesha Liendriani selaku Ketua Panitia, berharap KOMAHI dengan IONS Internasional Educations bisa bekerja sama lagi dengan seminar yang lainnya. Sedangkan untuk mahasiswa bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kemudian bisa diterapkan secara langsung.