Berita

Komitmen Bebas dari Riba, BMT UMY Bantu Guru Lewat Program PHR

BANTUL – Sejak tahun 2016, BMT UMY telah konsisten membantu masyarakat agar terbebas dari hutang riba melalui program Pembebasan Hutang Riba (PHR). Tahun ini BMT UMY kembali memberikan bantuan pelunasan hutang khusus kepada guru-guru yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam program tersebut, BMT UMY memberikan PKH (Penyerahan Kartu Lunas) dengan jumlah dana yang salurkan sebesar 250 juta kepada 28 penerima manfaat yang hadir di Aula Kantor BMT UMY pusat di Jalan Ibu Ruswo, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta pada sabtu (15/4).

Prof. Rizal Yaya, SE., M.Sc., Ph.D., CA., Akt, Ketua BMT UMY dalam sambutannya mengatakan bahwa dana yang disalurkan BMT UMY sebesar 250 juta yang peruntukannya dibagi menjadi dua bagian yaitu dana hibah dan dana Qord.

Dana hibah merupakan dana dalam bentuk pemberian sedangkan dana Qord merupakan dana pinjaman yang jumlahnya akan dikembalikan sesuai dana yang dipinjamkan kepada penerima manfaat.

“Kami menyadari kemampuan BMT terbatas, tapi kami ingin program ini dapat menjadi motivasi bagi lembaga keuangan syariah lainnya karena masih banyak masyarakat kita yang terlilit hutang riba, ” terangnya.

Rizal berharap agar seluruh penerima manfaat dapat hijrah dari hutang riba dan memberikan teladan bagi masyarakat lainnya yang masih terlibat dengan riba serta dapat mengajarkan kepada anak didik masing-masing tentang haramnya riba.

“Semoga kita dapat menjadi pejuang dakwah ekonomi. Karena BMT UMY sendiri adalah misi dari UMY, yaitu unggul dan Islami. Islaminya kita tekankan di sini yaitu dakwah ekonomi. Kita ingin mewujudkan dakwah ekonomi syariah, tidak hanya sebagai teori tetapi juga dalam bentuk tindakan. Saya berharap kita bisa bebas dari riba, saya yakin kalau kita punya hutang riba, hati jadi tidak tenang, ” Harap Rizal lebih lanjut.

Sementara itu, Yuli Astuti, Guru TK Aisyiyah Kulon Progo, penerima manfaat HPR menceritakan pengalamannya terlibat hutang riba dan menyampaikan rasa terimakasih kepada BMT UMY telah memberikan bantuan kepada keluarganya.

“Awalnya saya pinjam di Bank, tapi karena itu riba, saya jadi sering sakit. Suami, anak, mertua, saya sering masuk rumah sakit. Akhirnya saya bersepakat dengan suami bagaimana caranya agar kita bebas dari riba. Alhamdulillah suatu ketika saya ke UMY, saya dikasi tahu adik saya ada program ini, saya daftar, lalu disurvey, dan saya lolos seleksi. Terimakasih BMT UMY, ” ungkap Yuli.

Penerima manfaat lainnya, Ardan Fakhruddin, guru SD Muhammadiyah Miliran, merasa bersyukur dapat melunasi hutangya dan berharap dapat menjadi langkah awal untuk bebas dari riba.

“Pertama saya mencoba pinjam di satu aplikasi saja sampai kemudian sudah 30 titik. Kalau di total hampir 100 juta, saya seperti terhipnotis untuk terus pinjam, bahkan pendaftaran haji saya pun saya batalkan tapi belum dapat menutup juga. Alhamdulillah saya bertemu komunitas dan diberitahu. Terimakasih BMT UMY atas bantuannya. Mudah-mudahan ini dapat menjadi langkah awal bagi kami untuk hijrah dan memanfaatkan bantuan ini sesuai peruntukannya,” pungkas Ardan. (Mut)