Guna mewujudkan mahasiswa yang kompeten dalam bidangnya, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menuntut mahasiswa untuk turut ikut berkompetisi melalui tugas perkuliahan. Implementasi nyata tersebut dengan mengikuti perlombaan dalam bidang komunikasi yang kompetisinya sesuai dengan mata kuliah yang didapatkan selama perkuliahan di kelas. Hal tersebut diungkapkan Erwan Sudiwijaya, S.Sos. MBA selaku dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UMY Konsentrasi Advertising ketika dihubungi pada Selasa (17/11).
Erwan mengungkapkan, untuk melatih mental dan kemampuan mahasiswa dalam hal memahami materi perkuliahan, diperlukan implementasi secara langsung yaitu dengan mendaftarkan tugas kuliah yang diampu ke berbagai kompetisi-kompetisi nasional. “Tujuannya jelas yaitu untuk melatih mental mahasiswa untuk berkompetisi melalui tugas perkuliahan, karena jika tidak dilatih dari sekarang untuk berfikir kompetitif mahasiswa tidak akan siap ketika terjun ke dunia kerja nantinya,” ungkapnya.
Selain itu ungkap Erwan, standar industri dan dunia kerja di bidang iklan khususnya semakin tahun semakin meningkat, dan dibutuhkan pula ide-ide kreatif dan baru jika ingin bersaing di dunia iklan. “Mahasiswa selain berfikir kompetitif dituntut pula untuk lebih kreatif dalam hal menyelesaikan tugas perkuliahan, karena industri dan dunia kerja saat ini sangat membutuhkan ide-ide yang baru dan kreatif,” tambahnya.
Keberhasilan mahasiswa dalam berkompetisi melalui tugas perkuliahan tersebut seperti yang ditunjukkan oleh Ikhfan Afrido, yang merupakan mahasiswa Jurusan Komunikasi UMY konsentrasi advertising angkatan 2013 yang telah berhasil mendapatkan juara 3 dalam kompetisi Communication Awards (CA) dalam kategori Print AD. Ikhfan mengungkapkan, sangat tertantang untuk berkompetisi melalui tugas kuliah yang diberikan. “Pada kompetisi CA tersebut, saya mendaftarkan hasil tugas kuliah penulisan naskah iklan dalam kategori print ad, dan Alhamdulillah mendapatkan juara ketiga,” ungkapnya.
Tema yang diangkat Ikhfan dalam karya print adnya tersebut yaitu Stop Sirkus. Adapun yang melatar belakangi Ikhfan mengangkat tema tersebut yaitu bentuk keprihatinannya melihat kondisi hewan lumba-lumba yang dimanfaatkan untuk pertunjukkan sirkus. Diungkapkan Ikhfan, jika lumba-lumba dimanfaatkan untuk pertunjukkan sirkus kehidupannya hanya bertahan selama 6 tahun, sedangkan jika lumba-lumba dibebaskan ke alamnya maka akan bertahan hingga 50 tahun. “Berdasarkan data yang saya dapatkan, jika lumba-lumba dimanfaatkan untuk pertunjukkan sirkus hidupnya tidak akan bertahan lama, berbeda jika dilepaskan di alamnya, seharusnya masyarakat mulai sadar bahwa lumba-lumba saat ini populasinya semakin berkurang dan butuh untuk dilindungi, atas permasalahan itu saya mengangkat tema Stop Sirkus dalam kompetisi tersebut,” ujarnya.
Sedangkan dalam kategori Print AD tersebut, yang berhasil meraih juara pertama yaitu dari ISI Yogyakarta, urutan kedua diraih Universitas Kristen Petra Surabaya, dan juara ketiga diraih Ikhfan mewakili UMY.