Pertandingan Kontes Robot Indonesia(KRI) 2015 tingkat nasional resmi dimulai sejak pukul 07.00 hari ini (Sabtu 13/6). Pembukaan KRI 2015 pun dilaksanakan secara seremonial, hari ini pada pukul 10.30 wib. Pembukaan ini diawali pula dengan parade dari perwakilan 59 Universitas yang bertanding dalam KRI 2015. Sebelum parade dimulai, juga diawali dengan munculnya robot hijau UMY dengan tinggi 2 meter.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakilkan oleh Sidik, dalam acara pembukaan KRI 2015 ini menyampaikan bahwa kesempatan menjadi tuan rumah Kontes Robot ini, akan menjadi salah satu perwujudan bahwa Yogyakarta memiliki komitmen besar dan konsisten dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Oleh karenanya, Sultan mendukung penuh penyelenggaraan Kontes Robot ini, karena bisa menjadi peluang generasi muda untuk lebih melek akan perkembangan teknologi. “Semoga acara kontes robot ini ke depannya bisa dijadikan sebagai wisata teknologi,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Kemenristek Dikti, prof. Ainun Na’im yang dilanjutkan dengan membuka KRI 2015, menyampaikan dengan kemajuan zaman yang ditandai dengan munculnya robot-robot, bukan berarti kesempatan kerja manusia menjadi sedikit. Beliau mengibaratkan ketika beberapa tahun lalu ada mesin ATM, diprediksi pekerja bank akan menurun. Namun kenyataannya pegawai bank meningkat dua kali lipat. “Lalu apa yang dikerjakan manusia? Yang dikerjakan manusia adalah hal-hal yang lebih berarti,” terang beliau.
Di sisi lain, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA, selaku pihak penyelenggara KRI 2015 ini, dalam pidatonya menyampaikan terimakasih, bahwa UMY telah diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan KRI 2015 ini. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya KRI 2015 juga erat kaitannya dengan Asean Economic Community 2015. “Dengan diselenggarakannya KRI, Universitas di Indonesia dapat siap dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, dan bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya,” tambah beliau.
Slamet Riyadi,Ph.D. selaku Ketua Umum KRI 2015, dalam laporannya menyampaikan bahwa sebelum maju ke tingkat nasional, para kontestan berlaga di laga regional I (Sumatera, Bangka Belitung dan Bangka), regional II (Jakarta dan Jawa Barat), regional III (Jawa Tengah dan Yogyakarta), regional IV (Jawa Timur dan Madura), dan regional V (Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia bagian timur). “ Secara total terdapat 59 Universitas yang mengikuti KRI 2015 ini dengan total 108 tim, dengan kategori KRSI 18 tim, KRPAI 50 tim, KRSBI 12 tim, dan KRAI 28 tim,” jelas beliau. Ia juga menambahkan jumlah secara keseluruhan adalah 571 orang yang terdiri atas ketua rombongan, peserta dan dosen pembimbing.
Slamet juga mengatakan bahwa pemenang KRI 2015 akan mewakili Indonesia dalam laga “ABU Robocon International” yang akan berlangsung Agustus mendatang yang juga bertempat di UMY. “Dengan diadakannya KRI 2015 ini, harapannya adalah mampu meningkatkan kompetisi, kreasi mahasiswa dalam dunia robot, sehingga dapat menegmbangkan teknologi dan inovasi negeri ini,”tambah bapak Slamet Riyadi di akhir pidatonya.
Pembukaan KRI 2015 dilakukan secara simbolis dengan menekan tombol buzzer. Kemudian dilakukan penyerahan piala bergilir oleh tuan rumah KRI 2014, Institut Teknologi Sepuluh November yang diwakilkan prof. Herman Sasongko kepada Sekjen Ristek Dikti, prof. Ainun Na’im untuk kemudian diserahkan kepada rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, prof. Dr. Bambang Cipto, selaku penyelenggara KRI 2015. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari tradisional yang dipadukan dengan munculnya robot modern.(Deansa)