Dalam memeriahkan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 panitia siap menyambut para penonton baik dari supporter peserta maupun dari siswa dan para mahasiswa. Para penonton akan dibuat takjub serta dimanjakan dengan robot-robot karya anak bangsa. KRI yang akan diselenggarakan pada 10 hingga 13 Juli 2018 mendatang akan mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Adapun kategori lomba yang dipertandingkan yakni kategori Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE selaku Ketua Penyelenggara Kontes Robot Indonesia (KRI) menyampaikan bahwa untuk pendaftaran pengunjung akan dibuka secara online dan seat sangat terbatas. Karena panitia juga akan melayani supporter peserta KRI yang dibawa dari perguran tinggi masing-masing. “Untuk penonton kami akan memprioritaskan terhadap para pelajar dan mahasiswa. Karena pertandingan ini sebetulnya untuk mengguggah kepedulian, baik dari sisi kemanusiaan maupun dari segi intelegenisia buatan. Seperti robot, yang saat ini juga memiliki peran penting dalam perkembangan revolusi saat ini. Karena itu, untuk menggugah antusiasme para penonton pihak panitia terus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaik dan membuat nyaman bagi semua pihak,” ujar Sri, saat ditemui di ruangannya pada Kamis (31/5).
Sri menambahkan kapasitas Gedung Sportorium yang akan dijadikan lokasi perlombaan KRI hampir mencapai 2000 orang, perkiraan penonton yang akan datang sekitar 1200 orang dari supporter tim, 200 tamu undangan , dan 600 penonton untuk khalayak umum. “Pendaftaran secara online merupakan salah satu cara untuk mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin menonton KRI 2018. Hal ini tentunya juga akan mempermudah panitia dalam mengidentifikasi para penonton secara jelas. Jika sudah mendaftar online dan mengisi data secara lengkap maka akan muncul barcode yang akan digunakan sebagai bukti serta akses untuk bisa menonton KRI 2018. Kemudian jika sekiranya seat masih banyak yang kosong maka kami akan membuka pendaftaran secara langsung untuk para penonton dan pendaftaran dilakukan pada hari-H lomba serta melakukan regristasi di meja panitia yang telah disediakan,” paparnya.
Lebih lanjut Sri menambahkan bahwa secara spesifik para penonton harus mengisi data-data seperti nama, alamat, asal sekolah atau intitusi, yang jelas harus mengisi identitas secara detail. “Kami pihak panitia menggratiskan terhadap penonton yang berkeinginan untuk menonton khususnya untuk para siswa, pelajar dan mahasiswa. Kemudian ketentuan umum lainnya akan dicantumkan di website resmi KRI UMY maupun di akun-akun social media UMY. Sejauh ini upaya yang sudah kami lakukan untuk mensosialisasikan KRI ini kepada masyarkat yakni dengan memanfaatkan broadcast di beberapa social media,” tandasnya.
“Selain itu kami juga bekerja sama dengan beberapa media partner, dan secara general menggunakan publikasi konvensional seperti baliho, banner, poster dan sebagainya. Selain itu nanti puncaknya akan ada press conference guna untuk memprosmosikan dan mensosialisasikan secara massif kepada masyarakat luas. KRI ini suatu media yang sangat efektif untuk menunjukan kreatifitas dan perkembangan teknologi robotic yang ada di perguruan tinggi di Indonesia. Maka dengan adanya lomba ini semoga mampu mendorong putra putri bangsa Indonesia agar tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman saat ini. Untuk itu kami mengajak semua masyarakat untuk bisa memeriahkan kompetesi ini. Untuk info lebih lanjut bisa langsung cek di website resmi kri.umy.ac.id atau melalui email kri@umy.ac.id, kemudian bisa membaca secara seksama mengenai tata tertib maupun prosedur mendaftar,” tutupnya. (Sumali Astar)