Stik es krim merupakan bahan yang mudah diperoleh di pasaran. Selain itu kekuatan stik es krim sendiri cenderung seragam satu sama lain. Hal ini lah yang memudahkan kita membuat rancangan jembatan dari stik es krim.
Demikian disampaikan oleh Dr. Eng. Agus Setyo Muntohar, ST., M.Eng.Sc. selaku juri dari “Stick Bridge Competition” pada Kamis,(28/03) di Sportorium Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ketika menjelaskan mengapa stik es krim yang dipilih sebagai bahan dasar miniatur jembatan. Lomba Miniatur Jembatan dari stik es krim ini merupakan salah satu lomba dari rangkaian acara Civil Classical Fest yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Program Studi Teknik Sipil UMY. Civil Classical Fest 2013 yang mengusung tema “Inovatif, Ringan, dan Kokoh” berlangsung dari tanggal 27-28 Maret 2013 dan diikuti oleh siswa-siswi SMA/SMK se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Jawa Tengah.
Selanjutnya Agus menjelaskan bahwa dengan menggunakan stik es krim akan lebih menarik minat peserta untuk mengikuti lomba ini. “ Stik es krim sendiri sudah tidak asing lagi bagi para peserta, mengingat peserta dari lomba ini adalah siswa-siswi SMA/SMK sehingga mereka dengan mudah berkreasi untuk membuat jembatan yang bagus dan kuat,” jelasnya.
Dosen Program Studi Teknik Sipil UMY ini kemudian menerangkan bahwa penilaian juga tidak hanya dilihat dari keindahan dan kekuatan jembatan saja tetapi dari beberapa aspek lain seperti kerjasama tim, kerapian pekerjaan, dan kebersihan dalam proses pengerjaannya. “Hal ini kami nilai dari awal pelaksanaan, ketika mereka mulai membuat jembatan kami sudah mulai melakukan penilaian awal. Peserta yang terdiri dari tiga orang tiap kelompoknya akan dinilai kerjasama dan juga rancangan awal mereka sebelum perlombaan,” terangnya.
Selain itu, imbuh Agus keseimbangan dari Jembatan juga menjadi nilai sendiri bagi peserta. “ Jembatan nantinya akan diuji dengan menambahkan beban diatasnya. Ini untuk melihat sisi kekuatan dan keseimbangan dari jembatan itu sendiri,” imbuhnya.
Senada dengan Agus, Wakil Ketua HMS UMY Indra Rio Saputro memaparkan, bahwa lomba ini bertujuan untuk mengenalkan dunia Teknik Sipil kepada siswa-siswi SMA/SMK. “Selama ini yang mereka ketahui tentang dunia Teknik Sipil hanya sevatas bangunan saja, untuk itu kami mengenalkan bahwa pembangunan jembatan juga salah satu dari dunia Teknik Sipil,” paparnya.
Mahasiswa angkatan 2010 ini mengungkapkan bahwa adanya lomba miniatur jembatan dari stik es krim ini akan memberikan ilmu baru kepada siswa-siswi SMA/SMK dalam membuat miniatur jembatan. “Dengan adanya lomba ini mereka akan tahu bagaimana jembatan itu dibuat dan juga ilmu baru tentang struktur jembatan yang sesuai,” ungkapnya.
Disisi lain Ketua Panitia Civil Classical Fest Ade Wijaya mengatakan bahwa tidak hanya lomba disain Jembatan dari stik es krim saja namun ada beberapa rangkaian lomba lain yang telah dipersiapkan. “Rangkaian lomba tersebut adalah lomba poster dan fotografi yang seluruhnya diperuntukkan bagi siswa/siswi SMA/SMK se-DIY Jateng,” pungkasnya.